Banner

UNHCR: Pengungsi internal di Somalia tembus 420.000 orang dalam 10 bulan pertama 2024

Para pengungsi beristirahat di sebuah kamp pengungsi di Afgoye, Somalia, pada 10 Agustus 2020. (Xinhua/Hassan Bashi)

Tingkat pengungsian internal akibat konflik dan ketidakamanan meningkat secara signifikan pada Oktober 2024, dengan daerah Gedo, Bay, dan Banadir di Somalia selatan mencatat kedatangan pengungsi tertinggi.

 

Mogadishu, Somalia (Xinhua/Indonesia Window) – Lebih dari 427.000 orang di Somalia menjadi pengungsi internal (internally displaced people/IDP) dalam 10 bulan pertama 2024, ungkap Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) pada Selasa (19/11).

Menurut Jaringan Pemantauan Perlindungan dan Solusi (Protection and Solutions Monitoring Network/PSMN) yang dipimpin oleh UNHCR, tingkat pengungsian internal akibat konflik dan ketidakamanan meningkat secara signifikan pada Oktober 2024, dengan daerah Gedo, Bay, dan Banadir di Somalia selatan mencatat kedatangan pengungsi tertinggi.

PSMN, yang melacak tren pengungsian internal selama 17 tahun terakhir, mencatat sekitar 66.000 pengungsian internal pada Oktober, di mana 50.000 di antaranya disebabkan oleh konflik dan ketidakamanan, sementara 3.000 lainnya disebabkan oleh guncangan iklim seperti kekeringan dan banjir, menurut UNHCR dalam laporan operasionalnya yang dirilis di Mogadishu, ibu kota Somalia.

Menurut UNHCR, makanan, tempat tinggal, air, dukungan mata pencaharian, dan perawatan kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi keluarga-keluarga yang baru mengungsi.

Banner

Bekerja sama dengan pihak berwenang dan para mitra, UNHCR mengatakan mereka memberikan bantuan perlindungan penting bagi para pengungsi internal yang rentan dan masyarakat setempat yang terkena dampak konflik, ketidakamanan, dan perubahan iklim.

UNHCR mengatakan bahwa menemukan solusi jangka panjang bagi para pengungsi, pencari suaka, pengungsi yang kembali ke negara asal dan para pengungsi internal, melalui kerja sama dengan pemerintah Somalia dan mitra-mitra lainnya, tetap menjadi salah satu prioritas utama mereka.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan