Banner

Fokus Berita – Forum bisnis Indonesia-Korea peringati 50 tahun hubungan diplomatik

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) Mahendra Siregar memaparkan sejumlah prioritas kebijakan OJK pada tahun 2023, di Forum Bisnis Indonesia-Korea dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik bilateral pada Senin (20/2/2023). (Kementerian Luar Negeri RI)

Forum Bisnis Indonesia-Korea menandai peningkatan kedekatan dan kerja sama antara sektor keuangan Indonesia dan Korea, yang akan semakin mendorong kerja sama bilateral.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Financial Supervisory Services (FSS) Korea Selatan, menyelenggarakan forum bisnis dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik bilateral pada 20 Februari 2023.

Banner

Forum bisnis yang bertajuk Developing Closer Friendship and Stronger Partnership through Enhanced Financial Cooperation tersebut didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Bank Negara Indonesia (BNI) di ibu kota Korea Selatan, Seoul, ungkap Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan tertulisnya seperti dikutip Indonesia Window pada Selasa.

Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, menyatakan bahwa selain mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik, pemerintah Indonesia akan terus membangun sektor jasa keuangan yang inklusif dan kuat.

Dubes Sulis menyoroti pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan di Indonesia yang tercatat sebesar 5,31 persen pada tahun lalu serta peningkatan signifikan dalam realisasi investasi asing, serta total perdagangan dengan dunia yang masing-masing mencapai 34 persen dan 23,7 persen.

Banner

Kekuatan ekonomi Indonesia saat ini, lanjutnya, menjadi landasan utama bagi perusahaan keuangan Korea untuk meyakini Indonesia sebagai tujuan ekspansi bisnis utama mereka.

“Forum bisnis tersebut menandai peningkatan kedekatan dan kerja sama antara sektor keuangan Indonesia dan Korea, yang akan semakin mendorong kerja sama bilateral kita,” pungkas Duta Besar Gandi.

Mewakili pemerintah Korea Selatan, Deputi Gubernur Senior FSS Lee Joon Soo menegaskan bahwa Indonesia saat ini merupakan pasar terbesar keempat bagi perusahaan keuangan Korea.

Banner

“Forum bisnis ini dapat membantu perusahaan Korea untuk lebih memahami kebijakan dan pengawasan yang dilakukan OJK sehingga mereka bisa memposisikan diri secara tepat untuk berkontribusi pada pengembangan industri keuangan dan perlindungan konsumen di Indonesia,” katanya.

Kemitraan antara Indonesia dan Korea telah berkembang ke level yang lebih tinggi, ungkapnya, seraya menambahkan, Wakil Gubernur Lee juga mengajak lebih banyak perusahaan keuangan Indonesia untuk membangun bisnis di Korea dimana FSS akan mendukung mereka secara proaktif.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) Mahendra Siregar hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara utama, dan  memaparkan sejumlah prioritas kebijakan OJK pada tahun 2023.

Banner

Menurut dia, prioritas kebijakan tersebut antara lain terkait penguatan jasa keuangan melalui pengaturan, pengawasan, edukasi, dan perlindungan konsumen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi harus diupayakan dengan mengoptimalkan peran sektor keuangan, ujar Mahendra, seraya menambahkan, prioritas lainnya adalah peningkatan layanan dan penguatan kapasitas OJK melalui percepatan proses perizinan yang terintegrasi dan peningkatan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

Ketua OJK juga menggarisbawahi pendekatan yang dilakukan otoritas tersebut guna memastikan terciptanya pembiayaan yang berkelanjutan guna memacu pertumbuhan ekonomi.

Banner

“Sektor regulasi keuangan harus berperan penting untuk memberikan insentif dan dukungan finansial terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri hilir, seperti nikel, guna mendukung pengembangan kendaraan listrik bertenaga baterai,” ujarnya.

Dalam sesi talkshow, Ketua OJK dan Duta Besar Gandi menjawab beberapa perhatian sejumlah perusahaan keuangan Korea Selatan dengan menekankan upaya perbaikan yang terus dilakukan termasuk yang bertujuan untuk memfasilitasi proses perizinan pekerja profesional asing di sektor keuangan di Indonesia dan berdiskusi mengenai prospek produk keuangan yang dapat mendukung pertumbuhan industri hilir, antara lain dalam industri mobil dan sepeda motor di Indonesia.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Lee Joon Soo menggarisbawahi kesiapan FSS untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman Korea dalam mengembangkan sektor keuangan dengan Indonesia.

Banner

Ardi Ferdiansyah, Plt. Ketua Pelaksana Bank Negara Indonesia KCLN Seoul menutup forum tersebut dan membahas hubungan Indonesia-Korea yang bertujuan memperluas kerja sama ekonomi kedua pihak di luar investasi dan perdagangan menuju industri yang lebih maju termasuk industri keuangan.

Menurut Ardi, arah kerja sama tersebut akan meningkatkan peran perusahaan keuangan kedua negara untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia dan Korea Selatan secara lebih signifikan.

Forum Bisnis Indonesia-Korea tentang kerja sama keuangan tersebut merupakan awal dari rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan, khususnya di bidang ekonomi, yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul.

Banner

Kedepannya, akan terdapat lebih banyak kegiatan dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik RI-Korsel yang akan dilakukan sepanjang tahun ini, antara lain forum investasi dan perdagangan, talkshow, kegiatan olahraga, peluncuran buku, dan gala dinner.

Sektor keuangan dan lingkungan investasi Indonesia yang stabil telah menarik perusahaan asing untuk memasuki pasar Indonesia. Korporasi besar asal Korea Selatan, seperti Hyundai Motor, LG, dan Lotte Chemicals, sudah masuk dan melakukan bisnis besar di Indonesia.

Korea Selatan tercatat sebagai investor terbesar ke-7 di Indonesia pada tahun 2022, dengan total realisasi investasi sebesar 2,29 miliar dolar AS, atau meningkat 40,06 persen dari realisasi investasi tahun 2021.

Banner

Perusahaan keuangan Korea Selatan juga memilih Indonesia sebagai tujuan ekspansi bisnisnya. Terdapat 31 perusahaan jasa keuangan Korsel di Indonesia, yang bergerak dalam sektor perbankan, asuransi, sekuritas, dan manajemen aset.

Enam Bank Korsel telah beroperasi penuh di Indonesia, yaitu Hana Financial Group, KB Bank, Woori Bank, Shinhan Bank, IBK, dan APRO. Perusahaan jasa keuangan Korsel lain seperti Mirae Asset dan Hanhwa Insurance juga mencapai kesuksesan di Indonesia, sehingga kerap dicontoh oleh perusahaan Korea lainnya untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia.

Penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia-Korea ini merupakan awal dari rangkaian acara serupa yang akan diselenggarakan KBRI Seoul pada 2023 saat kedua negara memperingati 50 tahun hubungan diplomatik.

Banner

Tahun ini juga merupakan tahun di mana Indonesia memulai Presiden​si ASEAN yang resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Januari 2023.

Forum Bisnis Indonesia-Korea ini diadakan di Dragon City Convention Seoul dan dihadiri oleh sekitar 100 tamu undangan yang terdiri atas para pemimpin dan perwakilan dari lembaga keuangan Korea termasuk bank, perusahaan manajemen aset, perusahaan asuransi, dan sekuritas, dengan banyak di antaranya telah beroperasi di Indonesia.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan