Banner

Presiden Komisi Eropa usulkan rencana senilai 800 miliar euro untuk persenjatai kembali Eropa

Bendera Uni Eropa dan Ukraina terlihat di kantor pusat Uni Eropa di Brussel, Belgia, pada 24 Februari 2025. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Eropa memasuki era persenjataan kembali sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ancaman keamanan di seluruh Uni Eropa (UE).

 

Brussel, Belgia (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Selasa (4/3) mengumumkan sebuah rencana senilai 800 miliar euro untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan blok tersebut secara signifikan.

*1 euro = 17.252 rupiah

Von der Leyen mengatakan bahwa Eropa memasuki “era persenjataan kembali” sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ancaman keamanan di seluruh Uni Eropa (UE).

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada jajaran pemimpin UE menjelang sidang Dewan Eropa yang akan digelar Kamis (6/3), von der Leyen mengemukakan rencana “ReArm Europe” dan menekankan urgensi untuk memperkuat kemampuan pertahanan Eropa, dengan merujuk pada ketegangan geopolitik yang kian meningkat, khususnya terkait konflik militer Rusia-Ukraina dan kekhawatiran atas dukungan Amerika Serikat terhadap Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di masa depan.

Banner

“Eropa siap meningkatkan pengeluaran pertahanannya secara besar-besaran, baik untuk merespons urgensi jangka pendek dalam bertindak dan mendukung Ukraina maupun untuk mengatasi kebutuhan jangka panjang dalam mengambil lebih banyak tanggung jawab bagi keamanan Eropa kita sendiri,” urai von der Leyen.

“Pertanyaannya bukan lagi apakah keamanan Eropa secara nyata terancam,” lanjut von der Leyen. “Pertanyaan sebenarnya di hadapan kita adalah apakah Eropa siap bertindak secara meyakinkan sesuai dengan tuntutan situasi yang ada.”

Foto yang diabadikan pada 2 Maret 2025 ini menunjukkan suasana konferensi pertahanan di London, Inggris. (Xinhua/No 10 Downing Street/Lauren Hurley)

Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Komisi Eropa, rencana “ReArm Europe” merupakan rangkaian proposal komprehensif yang bertujuan untuk membuka sumber daya keuangan guna mendukung investasi pertahanan nasional, baik dalam jangka pendek maupun dalam satu dekade mendatang.

Inisiatif tersebut terdiri dari lima langkah utama yang dirancang untuk memperkuat kemampuan pertahanan Eropa dan meningkatkan dukungan militer bagi Ukraina.

Salah satu komponen inti dari rencana tersebut melibatkan penyesuaian aturan fiskal UE agar negara-negara anggota dapat meningkatkan pengeluaran pertahanan tanpa memicu penalti anggaran.

Von der Leyen mengumumkan bahwa Komisi Eropa akan mengusulkan pengaktifan klausul pembebasan nasional (national escape clause) dari Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan (Stability and Growth Pact), sehingga pemerintah dapat memperbesar anggaran militer mereka tanpa melanggar batas defisit UE.

Banner

“Jika Negara-Negara Anggota dapat meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka sebesar 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) secara rata-rata, hal itu bisa menciptakan ruang fiskal sebesar hampir 650 miliar euro dalam periode empat tahun,” kata von der Leyen.

Elemen utama lainnya dari rencana tersebut adalah penciptaan program pinjaman sebesar 150 miliar euro untuk membantu negara-negara UE berinvestasi bersama dalam aset-aset militer penting. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pengadaan bersama, mengurangi biaya, dan menyempurnakan interoperabilitas di seluruh angkatan bersenjata Eropa.

“Kami berbicara tentang domain kapabilitas Pan-Eropa, yakni pertahanan udara dan rudal, sistem artileri, rudal dan amunisi, sistem drone dan anti-drone, serta pertahanan siber dan mobilitas militer,” tutur von der Leyen.

Upaya pengadaan bersama dalam skema ini tidak hanya akan memperkuat keamanan UE, tetapi juga memungkinkan negara-negara anggota untuk memberikan bantuan militer tambahan bagi Ukraina, lanjutnya.

Von der Leyen juga mengusulkan pemanfaatan anggaran UE dalam mendukung investasi terkait pertahanan. Dia mengumumkan bahwa negara-negara anggota akan diberi insentif tambahan untuk menggunakan program-program kebijakan kohesi guna menaikkan pengeluaran militer.

Dua pilar terakhir dari rencana “ReArm Europe” berfokus pada menarik investasi sektor swasta dalam bidang pertahanan melalui inisiatif-inisiatif tertentu dan melalui peningkatan keterlibatan Bank Investasi Eropa (European Investment Bank).

Banner

“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra kami di NATO,” ujar von der Leyen. “Ini adalah momen Eropa, dan kami siap untuk melangkah maju.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan