Jakarta (Indonesia Window) – Turki telah mencegah 100 juta ton emisi gas rumah kaca tahunan dengan perbaikan yang telah dibuat di bidang energi, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (17/6).
“Turki adalah yang negara ke-12 di dunia dan kelima di Eropa dalam kapasitas terpasang energi terbarukan. Kami peringkat pertama di Eropa dalam kapasitas terpasang panas bumi dan kedua di Eropa dalam kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga air,” kata Presiden Erdogan di Forum Ekonomi Utama tentang Energi dan Iklim (MEF) melalui tautan video.
Sejauh ini, sebanyak 54 persen dari total daya listrik terpasang Turki bersumber dari energi terbarukan, sementara 97 persen pembangkit listrik yang dibangun tahun lalu dengan kapasitas 3,5 gigawatt ditenagai oleh sumber energi terbarukan, kata Erdogan.
“Dengan perbaikan yang telah kami lakukan di bidang energi, 100 juta ton tambahan emisi gas rumah kaca per tahun dapat dihindari,” katanya, menggarisbawahi peran energi terbarukan dalam memerangi perubahan iklim.
Erdogan menekankan bahwa memerangi perubahan iklim, yang merupakan salah satu “prioritas utama” Turki dan masalah lingkungan adalah masalah dunia yang perlu diselesaikan melalui solidaritas global.
“Dengan pemahaman ini, kami meratifikasi Perjanjian Paris dan menyatakan target emisi nol bersih kami untuk 2053, serta Revolusi Pembangunan Hijau kami,” katanya.
Turki meratifikasi Perjanjian Paris pada Oktober 2021 dan mengumumkan ambisinya untuk mencapai nol bersih emisi gas rumah kaca pada 2053.
Negara tersebut telah memperbarui kontribusi yang ditentukan secara nasional berdasarkan perjanjian 2016 dan akan mengumumkan strategi iklim dan rencana aksi jangka panjangnya pada akhir tahun ini.
Erdogan mengatakan bahwa di bawah Rencana Aksi Hijaunya, Turki membuat pelabuhannya lebih ramah lingkungan, serta memperluas hutan dan kawasan lindung.
Turki juga salah satu pemimpin dunia dalam memerangi penggurunan dan erosi, imbuhnya.
Menyoroti upaya Turki dalam mengurangi emisi di sektor transportasi, Erdogan mengatakan bahwa Automobile Joint Venture Group (TOGG) akan meluncurkan mobil listrik pertamanya pada akhir tahun.
“Kami membuat moda transportasi yang berkelanjutan dan ramah iklim lebih tersebar luas,” katanya, menekankan pentingnya teknologi dan “penelitian dan pengembangan inovatif.”
Presiden Turki juga mencatat kemajuan yang dicapai melalui inisiatif nol limbah dalam perlindungan lingkungan, daur ulang, dan pengurangan emisi.
“Kami juga mengejar studi kami tentang hidrogen hijau dengan tekad,” kata Erdogan. Hidrogen hijau mengacu pada bahan bakar hidrogen yang diproduksi melalui energi terbarukan, berbeda dengan gas alam.
Perang di Ukraina sekali lagi mengungkapkan pentingnya keamanan energi, katanya, menggarisbawahi bahwa efisiensi energi, transisi ke energi bersih, dan transformasi energi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ini.
Sumber: Anadolu Agency
Laporan: Redaksi