Presiden Brasil Lula da Silva memuji peran Mesir dalam memfasilitasi evakuasi dan pemulangan yang aman bagi sekitar 2.000 warga Brasil dari Gaza yang terkepung melalui perlintasan Rafah.
Kairo, Mesir (Xinhua) – Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Kamis (15/2) menggelar pembicaraan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang sedang berkunjung di Kairo. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas peningkatan hubungan bilateral serta perang Israel yang sedang berkecamuk di Jalur Gaza.
“Selama pembicaraan itu, kami sepakat mengembangkan hubungan dalam berbagai bidang politik, ekonomi, budaya, industri, dan pertanian,” ujar al-Sisi dalam sebuah konferensi pers gabungan bersama kepala negara Brasil tersebut, yang lawatannya bertepatan dengan peringatan 100 tahun hubungan diplomatik Brasil-Mesir.
“Kami juga menyepakati pentingnya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, pembebasan para sandera dan tahanan, serta pengiriman bantuan sebanyak mungkin ke Jalur Gaza untuk melindungi kehidupan warga sipil,” tutur presiden Mesir tersebut.
Perlintasan perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah menjadi jalur penyelamat utama untuk menyalurkan pasokan bantuan ke wilayah kantong itu sejak Israel melancarkan serangan militer besar-besaran ke Gaza pada Oktober tahun lalu.
Lula memuji peran Mesir dalam memfasilitasi evakuasi dan pemulangan yang aman bagi sekitar 2.000 warga Brasil dari Gaza yang terkepung melalui perlintasan Rafah.
Kedua kepala negara juga menyatakan dukungan mereka terhadap berdirinya negara Palestina yang merdeka untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Lula menuturkan bahwa dalam pembicaraannya dengan presiden Mesir tersebut, mereka membahas peningkatan hubungan antara kedua negara ke level “kemitraan strategis,” dan menggenjot pertukaran perdagangan mereka yang saat ini bernilai sekitar 2 miliar dolar AS per tahun.
Mengomentari keanggotaan baru Mesir di blok BRICS di mana Brasil merupakan salah satu pendirinya, Lula mengatakan mereka akan berupaya “mereformasi tata kelola internasional dan membangun perdamaian” dalam kerangka kerja BRICS, sembari menyerukan terwujudnya dunia yang multilateral dengan peluang pembangunan yang adil bagi negara-negara berkembang.
*1 dolar AS = 15.606 rupiah
Laporan: Redaksi