Banner

Mali, Burkina Faso, dan Niger mundur dari ECOWAS

Foto yang diabadikan pada 3 Februari 2022 ini menunjukkan gedung-gedung di markas besar Uni Afrika (UA) di Addis Ababa, Ethiopia. (Xinhua)

ECOWAS yang berkantor pusat di Abuja, ibu kota Nigeria, telah menjatuhkan sanksi keras kepada Mali, Burkina Faso, dan Niger sejak militer mengambil alih kekuasaan di ketiga negara itu.

 

Bamako, Mali (Xinhua) – Mali, Burkina Faso, dan Niger tidak lagi menjadi anggota Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Economic Community of West African States/ECOWAS), demikian keputusan pejabat militer ketiga negara itu dalam pernyataan bersama yang dibacakan pada Minggu (28/1) dalam siaran berita di saluran televisi nasional Mali ORTM.

Di pihak Mali, rilis pers dibacakan oleh Kolonel Abdoulaye Maiga, menteri Administrasi Teritorial dan Desentralisasi Mali, yang juga menjabat sebagai juru bicara pemerintahan transisi Mali.

Menurutnya, keputusan ini diambil dalam “kedaulatan penuh” oleh Ibrahim Traore, presiden transisi Burkina Faso, Kolonel Assimi Goita, presiden sementara Mali, dan Brigadir Jenderal Abdourahamane Tchiani, presiden Dewan Nasional Perlindungan Tanah Air Niger, mereka memutuskan mengambil “semua tanggung jawab mereka terhadap sejarah” dengan merespons “harapan, kekhawatiran, dan aspirasi masyarakat mereka.”

ECOWAS yang berkantor pusat
Para pemimpin ECOWAS berfoto bersama dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa yang berlangsung di Abuja, Nigeria, pada 10 Agustus 2023. Beranggotakan 15 negara, Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Economic Community of West African States/ECOWAS) pada Kamis (10/8) mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengaktifkan pasukan siaga guna menanggapi kudeta yang belum lama ini terjadi di Niger seraya menegaskan kelanjutan komitmennya untuk memulihkan tatanan konstitusional di negara tersebut melalui cara-cara damai. (Xinhua/Sodiq)

ECOWAS didirikan pada 1975 dengan misi untuk mendorong integrasi ekonomi di semua bidang kegiatan ekonomi, khususnya industri, transportasi, telekomunikasi, energi, pertanian, sumber daya alam, perdagangan, masalah moneter dan keuangan, serta masalah sosial dan budaya. Untuk menuntut kembalinya tatanan konstitusional, ECOWAS, yang berkantor pusat di Abuja, ibu kota Nigeria, telah menjatuhkan sanksi keras kepada tiga negara tersebut sejak militer mengambil alih kekuasaan di ketiga negara itu.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan