Jakarta (Indonesia Window) – The Middle East Green Initiative atau Inisiatif Hijau Timur Tengah yang diumumkan oleh Putera Mahkota Saudi Muhammad bin Salman pada Sabtu (27/3) merupakan wadah koordinasi negara-negara di kawasan ini yang bertujuan menanam tambahan 40 miliar pohon di Timur Tengah.
Penanaman pohon di kawasan sebanyak 40 miliar ditambah 10 miliar dari the Saudi Green Initiative atau Inisiatif Hijau Saudi akan menjadi program penghijauan terbesar di dunia, dua kali ukuran the Great Green Wall di Sahel yang merupakan prakarsa regional terbesar kedua.
The Great Green Wall diluncurkan pada tahun 2007 oleh Uni Afrika yang bertujuan untuk memulihkan lanskap Afrika sepanjang 8.000 kilometer.
Inisiatif Hijau Timur Tengah diharapkan memulihkan area yang setara dengan 200 juta hektar lahan terdegradasi, mewakili 5 persen dari target global penanaman 1 triliun pohon dan mengurangi 2,5 persen tingkat karbon global.
Saat ini pangsa produksi energi bersih di Timur Tengah tidak melebihi 7 persen, dan teknologi yang digunakan dalam produksi hidrokarbon di kawasan tersebut tidak efisien.
Arab Saudi akan bekerja sama dengan mitra regional dalam mentransfer pengetahuan dan berbagi pengalaman yang akan berkontribusi mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari produksi hidrokarbon di wilayah tersebut.
Upaya bersama tersebut dan berbagai inisiatif lainnya diharapkan mengurangi emisi karbon lebih dari 10 persen dari kontribusi global.
Arab Saudi telah melakukan restrukturisasi komprehensif di sektor lingkungan dengan mendirikan Pasukan Khusus Lingkungan pada tahun 2019, menaikkan persentase daerah konservasi alam dari 4 persen menjadi lebih dari 14 persen, dan meningkatkan tutupan vegetasi sebesar 40 persen dalam empat tahun terakhir.
Forum global dengan mitra internasional untuk Inisiatif Hijau Timur Tengah akan diluncurkan dan diadakan pada kuartal kedua tahun depan.
Laporan: Raihana Radhwa