Banner

Media sebut Pembengkakan defisit anggaran AS membuat warga AS kian miskin

Foto yang diabadikan pada 22 Juni 2024 ini menunjukkan pemandangan hamparan awan di San Francisco, Amerika Serikat. (Xinhua/Li Jianguo)

Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat menimbulkan masalah pendapatan bagi warga AS, dengan pembayaran utang mengalihkan uang dari investasi swasta, yang kemudian dapat mengurangi pertumbuhan upah.

 

New York City, AS (Xinhua) – Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) menimbulkan masalah pendapatan bagi warga AS, dengan pembayaran utang mengalihkan uang dari investasi swasta, yang kemudian dapat mengurangi pertumbuhan upah, demikian dilaporkan USA Today pada Kamis (27/6).

“Pembengkakan utang dapat menyebabkan penurunan pendapatan upah sebesar 10 persen dalam waktu 30 tahun,” ujar Kent Smetters, seorang profesor di University of Pennsylvania Wharton School sekaligus direktur fakultas Penn Wharton Budget Model.

Berdasarkan median pendapatan rumah tangga sebesar sekitar 75.000 dolar AS, penurunan itu setara dengan pengurangan 7.500 dolar dalam dolar AS saat ini untuk rumah tangga pada umumnya setiap tahun, tambahnya.

Guna membiayai pengeluaran yang meningkat, pemerintah menerbitkan utang seperti Treasury dan obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk menarik investor. Ketika para investor menginvestasikan uangnya ke dalam utang pemerintah, mereka melakukannya dengan mengorbankan investasi swasta yang lebih produktif, yang oleh para ekonom disebut sebagai efek “crowding out”, menurut laporan itu.

Banner

Investasi swasta dapat mencakup pengembangan produk dan teknologi baru, pembangunan gedung dan jalan melalui pinjaman, atau pembelian saham atau obligasi perusahaan, kata laporan tersebut.

Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office/CBO) AS memperkirakan bahwa untuk setiap dolar yang ditambahkan ke dalam defisit, investasi swasta akan kehilangan 33 sen, yang seiring waktu akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dan upah.

Pada pekan lalu, CBO menaikkan estimasi defisit pemerintah tahun ini sebesar 27 persen, atau 408 miliar dolar AS, dari perkiraannya pada Februari, menjadi 1,9 triliun dolar AS. Peningkatan estimasi utang nasional tersebut sebagian disebabkan oleh langkah-langkah keringanan pinjaman mahasiswa, biaya-biaya Medicare yang lebih tinggi, dan bantuan untuk Ukraina, menurut CBO.

Selain itu, CBO memprediksi defisit dalam satu dekade ke depan akan meningkat menjadi 22,1 triliun dolar AS, atau 2,1 triliun dolar AS lebih tinggi daripada perkiraan terakhirnya, menurut laporan tersebut.

*1 dolar AS = 16.421 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan