Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Obat berbasis antibodi monoklonal untuk mengobati COVID-19 yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia dapat didaftarkan dalam tiga hingga lima bulan, kata Denis Logunov, wakil direktur Gamaleya, yang juga pengembang vaksin Sputnik, kata pada Ahad (21/11).

“Gamalyea fokus pada dua arah. Yang pertama adalah bekerja dengan antibodi monoklonal. Obatnya dalam kesiapan tingkat tinggi. Kami akan memulai uji klinis dalam waktu dekat. Saya harap kami akan menerima izin pada Januari. Dan Saya berharap obat ini akan didaftarkan dalam tiga hingga lima bulan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa hal itu akan tergantung pada seberapa cepat merekrut relawan untuk uji klinis.

“Area lain adalah kemoterapi, zat kimia. Untuk ini, kita berada pada tahap awal karena program pembiayaan, penemuan kelas zat tertentu terjadi belum lama ini. Perlu lebih banyak waktu. Saya pikir kita akan dapat mendaftarkan obat ini paling lambat akhir tahun 2022,” ujarnya.

Sementara itu, Dmitry Shcheblyakov dari Gamaleya mengatakan kepada TASS sebelumnya bahwa obat berbasis antibodi monoklonal untuk mengobati COVID-19 telah menunjukkan harapan tinggi selama uji pra-klinisnya.

Menurut statistik terbaru, hampir 260 juta orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 5,1 juta kematian telah dilaporkan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan