Jakarta (Indonesia Window) – Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan perusahaan farmasi India, Hetero, telah menandatangani perjanjian untuk memproduksi lebih dari 100 juta dosis vaksin virus corona Sputnik V per tahun di India, kata produsen vaksin dalam sebuah pernyataan di akun Twitter pada Jumat (27/11).
“Dana Investasi Langsung Rusia dan produsen farmasi terkemuka India, Hetero, telah mengumumkan kesepakatan tentang produksi lebih dari 100 juta dosis Sputnik V per tahun. Kedua pihak berencana untuk memulai produksi vaksin pada awal 2021,” kata pernyataan itu, menurut Kantor Berita TASS.
Pada 11 Agustus, vaksin Sputnik V yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Nasional untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya didaftarkan oleh Kementerian Kesehatan Rusia dan menjadi vaksin COVID-19 pertama yang terdaftar di dunia.
Sputnik V menjalani uji klinis pada bulan Juni dan Juli.
Pada 15 Agustus, Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan dimulainya produksi vaksin tersebut.
Selanjutnya, uji klinis vaksin Rusia dimulai pada 25 Agustus.
Menurut hasil analisis sementara, kemanjuran vaksin Sputnik V diklaim melebihi 95 persen setelah 42 hari dosis pertama disuntikkan, asalkan pasien menerima dosis kedua.
Lebih dari 50 negara telah mengajukan pembelian lebih dari 1,2 miliar dosis Sputnik V.
Vaksin yang akan dipasok ke pasar luar negeri itu akan diproduksi oleh mitra internasional Dana Investasi Langsung Rusia di India, Brasil, China, Korea Selatan dan negara lainnya.
Laporan: Redaksi