Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Kesehatan, Perawatan dan Pendidikan Medis Iran, Saeed Namaki, mengatakan pada Rabu (25/11) bahwa Iran akan membeli sekitar 42 juta dosis vaksin virus corona dari perusahaan asing untuk memvaksinasi 21 juta orang.
Namaki mengatakan vaksin dibeli, salah satunya, melalui fasilitas COVAX dan Organisasi Kesehatan (WHO) yang direncanakan 16,8 juta dosis, mencakup sekitar 8,4 juta orang atau sekitar 10 persen dari total populasi Iran sebanyak 81,8 juta jiwa, menurut Kantor Berita IRNA.
COVAX adalah kolaborasi global untuk memproduksi vaksin COVID-19 yang dipimpin bersama oleh aliansi vaksin Gavi, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
COVAX bertujuan mempercepat pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19, serta menjamin akses yang adil dan merata bagi setiap negara di dunia.
Dia menambahkan, langkah selanjutnya adalah memasok sekitar 5,5 juta dosis vaksin dalam bentuk kontrak bersama dengan perusahaan asing, serta pembelian 20 juta vaksin dari perusahaan asing lain dan total 42 juta dosis vaksin yang akan mencakup sekitar 21 juta orang.
Perusahaan berbasis pengetahuan dan ilmuwan dalam negeri memproduksi vaksin COVID-19 domestik di 12 perusahaan di Iran, dan setidaknya empat diantaranya telah disetujui oleh WHO, katanya.
Menurut Namaki, salah satu perusahaan dalam negeri tersebut sudah diperbolehkan melakukan uji pada manusia yang dimulai pada pekan depan, setelah tahap uji vaksin pada hewan telah berhasil diselesaikan.
Dalam beberapa bulan ke depan vaksin tersebut diharapkan dapat diumumkan kepada masyarakat Iran.
Laporan: Redaksi