Dalam sepekan terakhir, AS mencatatkan peningkatan infeksi cacar monyet tertinggi di antara negara mana pun.
Jakarta (Indonesia Window) – Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi lebih dari 15.000 kasus cacar monyet (monkeypox) di seluruh 50 negara bagian, menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Sebanyak 15.433 kasus cacar monyet yang diketahui telah dilaporkan secara nasional per Senin (22/8), tunjuk data CDC AS.
New York mencatatkan jumlah kasus tertinggi, yakni 2.910 kasus, disusul oleh California dengan 2.663 kasus dan Florida dengan 1.588 kasus, menurut data CDC AS.
Sejak kasus cacar monyet pertama diumumkan pada seorang pasien di Massachusetts pertengahan Mei lalu, penyakit itu telah menyebar ke seluruh 50 negara bagian AS.
Wyoming menjadi negara bagian terakhir yang melaporkan satu kasus penyakit tersebut pada Senin (22/8).
Departemen Kesehatan Wyoming mengumumkan kasus itu pada seorang pria dewasa di Laramie County, yang mencakup ibu kota negara bagian tersebut, Cheyenne.
Sejauh ini, AS memiliki jumlah kasus cacar monyet tertinggi di dunia.
Sedikitnya lima kasus cacar monyet pada anak dan satu kasus cacar monyet pada seorang wanita hamil telah dilaporkan.
Selama bulan lalu, jumlah kasus harian yang dilaporkan meningkat secara eksponensial dari 97 per hari pada satu bulan lalu menjadi lebih dari 1.300 per hari hingga 10 Agustus, ungkap badan kesehatan federal AS itu.
Dalam sepekan terakhir, AS mencatatkan peningkatan infeksi cacar monyet tertinggi di antara negara mana pun, papar data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di tengah meningkatnya seruan dari para pejabat kesehatan di seluruh negara tersebut, pemerintahan Joe Biden menyatakan wabah cacar monyet saat ini sebagai darurat kesehatan masyarakat pada 4 Agustus.
Pemerintah AS telah menghadapi kritik dalam responsnya terhadap wabah cacar monyet, termasuk kegagalan untuk memesan vaksin yang cukup, mempercepat perawatan dan menyediakan tes untuk mencegah wabah itu.
Menurut laporan Politico, para pejabat tinggi kesehatan AS telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa Cadangan Nasional Strategis negara tersebut tidak memiliki cukup dosis vaksin cacar yang kini menjadi kunci untuk memerangi cacar monyet.
AS tidak pernah memiliki uang untuk membeli jutaan dosis yang menurut para ahli diperlukan, sebut laporan itu.
“Cacar monyet menimbulkan tantangan yang jauh lebih sedikit daripada COVID. AS masih saja gagal mengendalikannya,” kata laporan NBC News.
“Setelah COVID-19, pengulangan kesalahan-kesalahan kesehatan masyarakat ini tidak memberikan pertanda baik bagi masa depan,” imbuh laporan tersebut.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi