Tokamak adalah mesin eksperimental yang memungkinkan plasma suhu ultratinggi dapat dibuat untuk menyimulasikan kondisi reaksi fusi seperti Matahari dengan menggunakan deuterium yang berlimpah di laut guna menyediakan aliran energi bersih yang stabil.
Hefei, China (Xinhua) – Tokamak raksasa, sebuah mesin eksperimental yang memungkinkan plasma suhu ultratinggi dapat dibuat untuk menyimulasikan kondisi reaksi fusi, telah dibongkar dan dikemas dengan baik di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China timur. Mesin itu dijadwalkan akan dikirim ke Thailand pada pertengahan Desember.
Fasilitas tersebut diberi nama Thailand Tokamak 1 (TT-1) dan dikembangkan oleh Institut Fisika Plasma Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP).
Menurut perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada 2017, ASIPP akan menyumbangkan tokamak itu ke Institut Teknologi Nuklir Thailand (Thailand Institute of Nuclear Technology/TINT) dan membantu negara tersebut memasang serta mengoperasikan fasilitas ini, termasuk membina talenta di bidang penelitian dan pengembangan energi fusi.
“Seluruh fasilitas itu terdiri dari 462 bagian utama, dengan bobot lebih dari 84 ton. Semua itu akan dikirim ke Thailand menggunakan enam kontainer,” kata Huang Yiyun, anggota penting proyek ini dari ASIPP.
Fasilitas tersebut diharapkan tiba di Thailand pada awal Januari 2023. Tiga batch staf China, total sekitar 60 orang, akan dikirim ke Thailand untuk membantu merakit, menyesuaikan, dan menguji mesin itu sebelum peluncuran resminya.
Tujuan akhir dari penelitian semacam ini adalah untuk menciptakan fusi nuklir seperti Matahari, menggunakan deuterium yang berlimpah di laut guna menyediakan aliran energi bersih yang stabil. Diperkirakan deuterium dalam 1 liter air laut dapat menghasilkan, melalui reaksi fusi, jumlah energi yang setara dengan 300 liter bensin.
Untuk memperoleh pengetahuan teoretis yang memadai dan memanfaatkan pengoperasian tokamak, sebuah kelompok yang terdiri dari sembilan ilmuwan dan insinyur dari Thailand datang ke Hefei pada akhir Juni untuk mengikuti program pelatihan intensif, yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
“Kami semua senang melihat kedatangan perangkat TT-1. Sebuah bangunan baru telah dirancang khusus untuk mengakomodasi fasilitas itu di Thailand,” ujar Dr. Nopporn Poolyarat, Kepala Divisi Fusi dan Plasma TINT, dalam sebuah surel kepada Xinhua.
Laporan: Redaksi