Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengeklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap enam tentara Israel, pemasangan jebakan berpeledak, dan peledakan sebuah rumah dengan bom tong (barrel bomb) di bagian timur Khan Younis, tempat sejumlah tentara Israel lainnya dikepung.
Gaza, Palestina (Xinhua) – Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) meningkatkan pertempurannya melawan tentara Israel saat konflik mematikan tersebut memasuki bulan ketiga pada Kamis (7/12).
Dalam waktu satu malam, tentara Israel melanjutkan serangan daratnya ke berbagai wilayah di Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya 50 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Avichai Adraee, selaku juru bicara tentara Israel, mengatakan bahwa pasukan Israel mengalami bentrokan dengan sebuah kelompok bersenjata yang muncul dari sebuah terowongan di Khan Younis, sebelah selatan Jalur Gaza. Dalam bentrokan tersebut, beberapa militan berhasil dilumpuhkan dan lubang terowongan dihancurkan.
Dia menambahkan bahwa sebagai bagian dari bantuan untuk pasukan yang beroperasi di darat, pasukan angkatan laut Israel melancarkan serangan terhadap infrastruktur dan kompleks militer menggunakan senjata api dan rudal presisi.
Dalam sebuah foto yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada Rabu (6/12) di akun media sosial X, lima dari 11 komandan Hamas yang ditampilkan dalam foto tersebut diklaim telah “dieliminasi.”
Mereka bersembunyi di sebuah terowongan yang terletak di dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara selama serangan berlangsung, kata unggahan tersebut.
Sementara itu, Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengeklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap enam tentara Israel, pemasangan jebakan berpeledak, dan peledakan sebuah rumah dengan bom tong (barrel bomb) di bagian timur Khan Younis, tempat sejumlah tentara Israel lainnya dikepung.
Pada Rabu yang sama, IDF mengumumkan bahwa 10 tentara Israel, termasuk sejumlah perwira, tewas oleh militan Palestina di Gaza, sehingga jumlah kematian tentara Israel menjadi 411 orang sejak konflik tersebut pecah pada 7 Oktober lalu.
Pada Kamis itu, Palestina, Iran, dan Qatar menyambut baik inisiatif Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk menyerukan sidang Dewan Keamanan PBB (United Nations Security Council/UNSC) demi gencatan senjata sesegera mungkin di Jalur Gaza berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB.
Pada Rabu, Guterres menulis surat kepada presiden UNSC untuk meminta tindakan, menggunakan Pasal 99 untuk pertama kalinya sejak dia menjabat sebagai sekjen PBB pada 2017.
Pasal 99 menyatakan bahwa “sekretaris jenderal PBB dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan terkait masalah apa pun yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”
Sejak 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Gaza dalam operasi yang diberi nama ‘Pedang Besi’, yang telah menewaskan 17.177 warga Palestina dan melukai lebih dari 46.000 lainnya, ungkap kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza pada Kamis.
Konflik ini dimulai setelah Hamas melancarkan sebuah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, menurut otoritas Israel.
Laporan: Redaksi