Ekspor kopi instan Brasil ke AS turun 60 persen akibat tarif Trump
Brasil mencatatkan penurunan ekspor kopi larutnya ke Amerika Serikat sebesar hampir 60 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus, menyusul tarif perdagangan 50 persen yang diberlakukan oleh Washington.
Sao Paulo, Brasil (Xinhua/Indonesia Window) – Brasil, produsen dan pengekspor kopi terbesar di dunia, mencatatkan penurunan ekspor kopi larutnya ke Amerika Serikat (AS) sebesar hampir 60 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus, menyusul tarif perdagangan 50 persen yang diberlakukan oleh Washington, seperti diungkapkan kelompok industri kopi lokal negara itu pada Senin (15/9).
Pengiriman ke pasar Amerika mencapai 26.460 kantong kopi 60 kg pada Agustus, turun 59,9 persen dari bulan yang sama pada 2024 dan 50,1 persen dari Juli, menurut Asosiasi Industri Kopi Larut Brasil (ABICS).
“Tarif 50 persen membuat perdagangan dengan Amerika menjadi tidak menguntungkan. Kita perlu membuka jalur negosiasi yang dapat mengembalikan aliran yang adil dalam hubungan kopi antara Brasil dan AS,” ujar Direktur Eksekutif ABICS Aguinaldo Lima.
AS masih menjadi pembeli utama kopi instan Brasil, setelah membeli 443.179 kantong dalam delapan bulan pertama tahun ini, diikuti oleh Argentina dan Rusia.
Dari Januari hingga Agustus, Brasil menjual total 2,5 juta kantong kopi instan ke 88 negara, turun 3,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Namun, dikarenakan fluktuasi harga kopi dan nilai tukar, pendapatan Brasil naik 33 persen, mencapai 760,8 juta dolar AS.
*1 dolar AS = 16.379 rupiah
Di pasar domestik, konsumsi terus berkembang. Pada periode Januari hingga Agustus, tercatat warga Brasil mengonsumsi 763.645 kantong kopi instan, naik 4,7 persen (yoy), didorong oleh ketersediaan produk yang lebih besar dan kemudahan dalam menyiapkannya.
Laporan: Redaksi

.jpg)








