Bentrokan bersenjata terjadi di kamp Ain Al-Helweh di Kota Sidon, Lebanon selatan, antara anggota Fatah dan militan Islamis sejak Ahad (30/7) dini hari waktu setempat, menyebabkan tewasnya Abou Ashraf al-Armoushi, perwira militer Fatah, tiga pengawalnya, serta beberapa warga sipil, dan melukai beberapa orang lainnya.
Beirut, Lebanon (Xinhua) – Bentrokan bersenjata antara anggota Gerakan Fatah Palestina dan militan Islamis di Lebanon selatan meningkat pada Senin (31/7), menambah jumlah korban tewas menjadi 11 orang dan korban luka-luka menjadi 37 orang, seperti dilaporkan laman situs berita Elnashra.
Beberapa bentrokan bersenjata terjadi di kamp Ain Al-Helweh di Kota Sidon, Lebanon selatan, antara anggota Fatah dan militan Islamis sejak Ahad (30/7) dini hari waktu setempat, menyebabkan tewasnya Abou Ashraf al-Armoushi, perwira militer Fatah, tiga pengawalnya, serta beberapa warga sipil, dan melukai beberapa orang lainnya.
Bentrokan bersenjata itu juga memaksa warga untuk mengungsi ke daerah-daerah yang aman, papar laporan tersebut.
Fathi Abu Al-Ardat, sekretaris faksi Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization) di Lebanon, pada Senin bertemu dengan duta besar Palestina untuk Lebanon dan kepala Komite Dialog Lebanon-Palestina guna mendiskusikan perkembangan terakhir, tambah laporan itu.
Al-Ardat menekankan upaya gabungan dari para pemimpin Palestina di Lebanon “untuk mengatasi tahap yang berbahaya dan sulit ini, serta membangun keamanan dan stabilitas di kamp-kamp Palestina.”
Dia menambahkan bahwa “pemerintah Lebanon, yang bekerja sama dengan pihak Palestina, akan berusaha keras mengakhiri fenomena anomali ini.”
Bentrokan antara kelompok-kelompok yang bertikai kerap terjadi di kamp Ain Al-Helweh, kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon.
Laporan: Redaksi