Awal musim hujan di Indonesia secara umum akan terjadi pada periode antara bulan Oktober hingga Desember tahun ini, sementara puncaknya diperkirakan akan terjadi antara Januari hingga Februari tahun depan.
Jakarta (Xinhua) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (30/10) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem termasuk hujan es mengingat wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki masa pancaroba.
“Ada potensi besar terjadinya cuaca ekstrem pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini, seperti hujan lebat yang disertai petir, angin kencang, dan hujan es, di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam pernyataannya.
BMKG mengatakan bahwa awal musim hujan di Indonesia secara umum akan terjadi pada periode antara bulan Oktober hingga Desember tahun ini, sementara puncaknya diperkirakan akan terjadi antara Januari hingga Februari tahun depan.
Dwikorita mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor. “Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan tanah longsor untuk tetap waspada dan berhati-hati,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa kondisi cuaca di Indonesia masih akan mengalami ketidakstabilan, dengan arah tiupan angin yang sangat bervariasi. Hal ini akan menyebabkan perubahan cuaca mendadak dari panas ke hujan atau sebaliknya dalam waktu yang sangat singkat.
Kepala BMKG itu mengimbau pemerintah daerah dan otoritas terkait untuk mengambil langkah-langkah mitigasi guna mencegah bencana hidrometeorologi, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir dan tanah longsor.
“Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat secara optimal mengenai cara-cara untuk menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama musim hujan dan pentingnya memperhatikan peringatan dini sehingga kita dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana,” tambahnya.
Laporan: Redaksi