AS700 adalah jenis kapal udara berawak kapsul tunggal dengan kapasitas maksimum 10 orang, termasuk pilot. Kapal udara itu memiliki bobot lepas landas maksimum 4.150 kilogram, jangkauan penerbangan maksimum 700 km, dan ketahanan penerbangan maksimum hingga 10 jam.
Wuhan, China (Xinhua/Indonesia Window) – Kapal udara (airship) sipil berawak AS700 yang dikembangkan secara mandiri oleh China berhasil menyelesaikan penerbangan tanpa penumpang umum (ferry flight) lintas provinsi perdana pada Rabu (21/8), menurut Aviation Industry Corporation of China (AVIC).
Kapal udara itu terbang sejauh lebih dari 1.000 kilometer (km) selama ferry flight tersebut, menandai ketahanan dan jarak penerbangan terpanjang yang dicapai oleh kapal udara berawak buatan China, urai AVIC, produsen pesawat terbang terkemuka di negara itu.
AS700 lepas landas pada Selasa (20/8) pagi waktu setempat dari sebuah bandar udara (bandara) di Jingmen, Provinsi Hubei, China tengah. Kapal udara itu terbang melintasi Provinsi Hunan yang berdekatan, melakukan dua kali transit (stopover) di bandara setempat, dan mendarat dengan selamat di Guilin, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada Rabu siang waktu setempat, menurut AVIC.
Selama perjalanan lintas provinsi itu, total durasi penerbangan kapal udara tersebut adalah 12 jam dan 44 menit, dengan ketinggian terbang 500 hingga 1.990 meter, dan kecepatannya mencapai 60 hingga 80 km per jam.
Dikembangkan oleh AVIC Special Vehicle Research Institute, AS700 adalah jenis kapal udara berawak kapsul tunggal dengan kapasitas maksimum 10 orang, termasuk pilot. Kapal udara itu memiliki bobot lepas landas maksimum 4.150 kilogram, jangkauan penerbangan maksimum 700 km, dan ketahanan penerbangan maksimum hingga 10 jam, papar AVIC.
Penerbangan tanpa penumpang umum lintas provinsi itu secara komprehensif memverifikasi kinerja AS700 dan kemampuan kru penerbangan serta tim pendukungnya, yang memastikan kelancaran pengoperasian kapal udara tersebut di darat dan udara, kata AVIC.
Selain itu, penerbangan itu juga memverifikasi kemampuan kapal udara tersebut dalam hal ferry flight dengan durasi panjang dan jarak jauh, memberikan data dan referensi untuk menyusun aturan pengoperasiannya.
Ke depannya, AS700 akan melakukan uji pengalaman terbang, yang bertujuan untuk meningkatkan lebih lanjut pengalaman penumpang selama penerbangan dan memberikan referensi soal pengoperasian komersialnya di masa mendatang, ungkap pihak pengembang tersebut.
Sebelum penerbangan ini, AS700 pada Maret lalu telah melakukan ferry flight perdana dari Jingmen ke Jinzhou, yang keduanya terletak di Provinsi Hubei.
Pada Desember lalu, AS700 telah mengantongi sertifikat tipe dari Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
China memiliki pasar yang sangat besar dan klaster kota yang padat. Skala ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China diperkirakan melampaui 500 miliar yuan atau sekitar 70,1 miliar dolar AS pada 2023, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2 triliun yuan per 2030 mendatang, menurut CAAC.
Kapal udara sipil berawak itu memiliki prospek yang sangat luas di tengah pesatnya perkembangan low-altitude economy di China. Kapal udara AS700 dapat dimanfaatkan untuk berbagai penerapan, seperti tur udara, penyelamatan darurat, keamanan perkotaan, dan survei geofisika dari udara, papar AVIC.
*1 yuan = 2.165 rupiah
**1 dolar AS = 15.456 rupiah
Laporan: Redaksi