Banner

AS, Jerman dan Arab Saudi tujuan utama migran seluruh dunia

Sejumlah orang memandang Patung Liberty di New York, AS, yang melambangkan kebebasan dan keadilan. (Jenny Marvin on Unsplash)

Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama para migran internasional sejak tahun 1970.

 

Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Amerika Serikat, Jerman dan Arab Saudi termasuk dalam tiga besar negara tujuan utama bagi migran internasional dari seluruh dunia, menurut Laporan Migrasi Dunia 2022 yang baru-baru ini dirilis oleh the International Organization for Migration (IOM) atau Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama para migran internasional sejak tahun 1970. Sejak masa itu, jumlah orang asing yang tinggal di negara tersebut telah meningkat lebih dari empat kali lipat mulai kurang dari 12 juta pada tahun 1970 menjadi hampir 50,6 juta pada tahun 2019.

Jerman, yang menjadi tujuan utama kedua bagi para migran, juga mengalami peningkatan selama bertahun-tahun dari 8,9 juta pada tahun 2000 menjadi hampir 16 juta pada tahun 2020.

Banner

Sementara itu, di posisi ketiga, Arab Saudi telah menarik 13,5 juta ekspatriat untuk bekerja di negara kerajaan tersebut, termasuk melakukan bisnis dan investasi.

Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman mengatakan sebelumnya bahwa pada tahun 2030 Arab Saudi berharap memiliki populasi mencapai lebih dari 50 juta, termasuk di dalamnya adalah ekspatriat.

Berada di bawah Arab Saudi adalah Rusia, Inggris, Prancis, Uni Emirat Arab, dan Kanada.

Banner

Perkiraan global dari IOM menunjukkan bahwa saat ini ada sekitar 281 juta migran internasional di dunia pada tahun 2020, atau setara dengan 3,6 persen dari populasi global. Total perkiraan 281 juta orang yang tinggal di negara selain negara kelahiran mereka pada tahun 2020 adalah 128 juta lebih banyak dari pada tahun 1990 dan lebih dari tiga kali lipat jumlah perkiraan pada tahun 1970.

Secara keseluruhan, perkiraan jumlah migran internasional telah meningkat selama lima dekade terakhir.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan