Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi mengecam persetujuan langkah Pemerintah Israel membangun lebih banyak permukiman di Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (12/1), Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, “Kami sangat mengutuk keputusan Israel untuk menyetujui pembentukan 800 unit permukiman baru di Tepi Barat.”
“Kami mengulangi penolakan kami atas langkah ini sebagai pelanggaran baru terhadap keputusan legitimasi internasional, ancaman bagi perdamaian, dan (Tindakan) itu merusak upaya solusi dua negara.”
Israel pada Senin (11/1) mengajukan rencana untuk membangun 800 rumah baru di Tepi Barat yang diduduki.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan langkah itu, mengatakan pembangunan tersebut akan mencakup 100 rumah di pemukiman di mana seorang wanita Israel terbunuh bulan lalu dalam serangan yang diduga dilakukan oleh seorang warga Palestina.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang 1967, wilayah yang menjadi hak Palestina bagi negara masa depan mereka.
Hampir 500.000 orang Israel tinggal di permukiman ilegal yang tersebar di Tepi Barat.
Pihak Palestina memandang permukiman itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan menjadi hambatan perdamaian dengan dukungan internasional yang luas.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengutuk pengumuman terbaru itu, menuduh Israel ‘berpacu dengan waktu’ untuk membangun permukiman sebelum Presiden Donald Trump turun dari jabatannya.
Laporan: Redaksi