Anggaran pertahanan NATO diharapkan meningkat, dengan negara-negara anggota pakta ini harus berkomitmen untuk membelanjakan sedikitnya 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk pertahanan pada tahun depan.
Brussel, Belgia (Xinhua) – Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) harus berkomitmen untuk membelanjakan sedikitnya 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk pertahanan pada tahun depan, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (15/2).
Dia menyampaikan hal itu kepada awak media menyusul pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussel untuk membahas isu-isu utama bagi keamanan mereka.
“Semakin banyak negara kini membelanjakan sedikitnya 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan. Dan, 2022 menjadi tahun kedelapan secara berturut-turut peningkatan belanja pertahanan oleh para sekutu Eropa serta Kanada. Dengan investasi tambahan senilai 350 miliar dolar AS, tren ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun ini. Namun, masih banyak hal yang harus dilakukan,” tutur Stoltenberg.
Sekutu-sekutu pakta tersebut pada 2014 sepakat meningkatkan anggaran pertahanan NATO dengan membelanjakan 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan pada 2024.
Dia menyampaikan bahwa aliansi itu telah menyepakati perlunya kerja sama erat dengan industri pertahanan untuk meningkatkan kapasitas industri mengingat Ukraina, negara yang mereka sokong dengan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, “menghabiskan sangat banyak amunisi sekutu dan menipiskan persediaan kami.”
Dia mengatakan bahwa para menteri pertahanan juga membahas keamanan infrastruktur bawah laut yang krusial menyusul sabotase terhadap jalur pipa Nord Stream.
Dia mengumumkan pembentukan Sel Koordinasi Infrastruktur Bawah Laut yang Sangat Penting (Critical Undersea Infrastructure Coordination Cell) di kantor pusat NATO.
Dalam sejumlah laporan pers, Angkatan Laut AS dituding atas keterlibatannya dalam serangan pada September tahun lalu terhadap jalur pipa gas Nord Stream di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark di bawah Laut Baltik, yang dibangun untuk mengalirkan gas alam dari Rusia ke Jerman.
Wartawan investigasi AS Seymour Hersh dalam beberapa hari terakhir menuding para penyelam Angkatan Laut AS meledakkan bahan peledak di bawah jalur pipa tersebut dalam latihan maritim Operasi Baltik 2022 NATO.
Laporan: Redaksi