Banner

Negara-negara Timur Tengah peringatkan eskalasi berbahaya menyusul serangan di Majdal Shams

Foto yang diabadikan dari Marjeyoun di Lebanon ini menunjukkan kepulan asap di perbatasan Israel dengan Lebanon pada 26 Juli 2024. (Xinhua/Ali Hashisho)

Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza dapat menyebabkan peningkatan ketegangan dan eskalasi, yang merupakan ancaman bagi stabilitas regional.

 

Kairo, Mesir (Xinhua/Indonesia Window) – Sejumlah negara Timur Tengah pada Ahad (28/7) mengeluarkan peringatan terkait eskalasi yang berpotensi berbahaya antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, setelah serangan roket ke Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan sedikitnya 12 orang.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir memperingatkan agar sejumlah pihak tidak membuka babak perang baru di Lebanon setelah serangan di Majdal Shams, seraya menekankan risiko konflik regional yang lebih luas. Kementerian tersebut menekankan pentingnya mendukung Lebanon, rakyatnya, dan lembaga-lembaganya untuk mencegah konflik lebih lanjut.

Sufyan Qudah, juru bicara Kemenlu Yordania, menyatakan bahwa agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza dapat menyebabkan peningkatan ketegangan dan eskalasi, yang merupakan ancaman bagi stabilitas regional. Dirinya menyerukan aksi internasional untuk segera menghentikan agresi, mengurangi penderitaan kemanusiaan, melindungi warga Palestina, serta menjaga keamanan kawasan.

Foto yang diabadikan pada 28 Juli 2024 ini menunjukkan pemakaman para korban tewas dalam sebuah serangan roket di kota Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. (Xinhua/Jamal Awad)

Juru Bicara Kemenlu Iran Nasser Kanaani memperingatkan Israel agar tidak melakukan “petualangan baru” terhadap Lebanon dengan “dalih” serangan roket tersebut.

Banner

Dalam sebuah pernyataan, dirinya mengatakan bahwa Israel berusaha mengalihkan opini dan perhatian publik global dari “kejahatannya yang meluas” terhadap warga Palestina dengan menggunakan “skenario yang dibuat-buat.”

Israel mengaitkan serangan roket di Majdal Shams dengan Hizbullah dan berjanji akan melakukan pembalasan terhadap kelompok militer Lebanon tersebut. Namun, Hizbullah membantah terlibat dalam insiden itu.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib menyerukan penyelidikan internasional, dan menyarankan sebuah pertemuan di bawah Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL) untuk menyelidiki serangan tersebut.

Sementara itu, sumber-sumber militer di Lebanon melaporkan pada Ahad bahwa serangan udara Israel di enam kota dan desa dalam semalam telah menghancurkan enam rumah dan merusak 30 rumah lainnya.

Sumber-sumber yang tidak ingin disebutkan namanya itu juga mencatat adanya peningkatan aktivitas drone Israel di Lebanon timur dan selatan, yang mungkin berkaitan dengan ancaman terhadap Hizbullah pascaserangan roket tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan