Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Rabu (15/1) ditangkap di kediaman kepresidenan. Yoon menjadi presiden pertama di Korsel yang ditahan selama masa jabatannya karena memberlakukan darurat militer yang bersifat sementara.
Seoul, Korea Selatan (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol pada Rabu (15/1) ditangkap di kediaman kepresidenan. Yoon menjadi presiden pertama di Korsel yang ditahan selama masa jabatannya karena memberlakukan darurat militer yang bersifat sementara.
Tim investigasi gabungan, yang mencakup Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (Corruption Investigation Office for High-ranking Officials/CIO), Kantor Investigasi Nasional (National Office of Investigation/NOI), dan kantor pusat investigasi Kementerian Pertahanan Korsel, mengatakan dalam pemberitahuan singkat bahwa Yoon ditangkap pada pukul 10.33 waktu setempat (pukul 08.33 WIB).
Rekaman yang disiarkan di televisi menunjukkan, setelah Yoon berhasil ditangkap, kendaraan yang membawa Yoon meninggalkan kediaman kepresidenan di pusat kota Seoul untuk diinterogasi di kantor CIO di Gwacheon, sebelah selatan Seoul, sebelum ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang yang berjarak hanya 5 kilometer dari kantor CIO.
CIO memiliki waktu 48 jam untuk memutuskan apakah akan mengajukan surat perintah terpisah untuk menahan Yoon hingga 20 hari guna menjalani interogasi lebih lanjut atau membebaskannya.
Yoon menjadi presiden petahana pertama dalam sejarah modern Korsel yang ditahan.
Laporan: Redaksi