Banner

Feature – Kisah bocah pemberani berusia 12 tahun yang selamatkan 100 lebih orang dari banjir di Myanmar

Tim penyelamat mengevakuasi korban banjir di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada 13 September 2024. (Xinhua/Dinas Pemadam Kebakaran Myanmar)

Aksi heroik Paw Myar berdampak pada masyarakat dan menarik perhatian para simpatisan serta donatur di media sosial, yang berujung pada donasi.

 

Yangon, Myanmar (Xinhua/Indonesia Window) – Seorang bocah laki-laki bernama Paw Myar (12) menyelamatkan lebih dari 100 orang saat terjadi banjir besar pada awal September lalu di Myanmar, ungkap laporan terbaru dari kantor berita kelolaan pemerintah Myanmar, Myanmar Radio dan Television.

Bocah bernama Paw Myar itu, yang namanya memiliki arti ‘kelimpahan’, tinggal di Desa Aung Thukha di Kota Lewe yang terletak di Nay Pyi Taw. Dia menjadi pahlawan luar biasa di tengah krisis banjir.

“Saat proses penyelamatan, saya sering kali harus mendayung menggunakan tangan ketika arusnya kuat, dan saya juga menggendong warga lansia. Pada 11 dan 12 September, saya menyelamatkan banyak warga lansia dan beberapa orang lain seorang diri, pada malam maupun siang hari, dan saya sangat senang melihat mereka selamat,” ungkap Paw Myar kepada Xinhua.

Paw Myar mengatakan bahwa dirinya memiliki cita-cita menjadi dokter. “Saya ingin menyelamatkan banyak orang,” ujarnya dengan antusias.

Banner

Min Naing, ayah Paw Myar, bekerja sebagai nelayan. Min Naing mengatakan, “Paw Myar hanya bersekolah di sekolah dasar. Tanggung jawabnya di rumah membuatnya tidak dapat melanjutkan sekolah. Sekarang, saya berencana mendaftarkan anak saya ke sekolah demi memenuhi keinginannya untuk melanjutkan pendidikan.”

“Dia layak mendapatkannya. Meski kala itu saya tidak bisa membantu, dia turun tangan dan melakukannya. Dia sangat terampil dalam menggunakan perahu, tetapi saat itu berjuang seorang diri dan bahkan tidak mengenakan jaket pelampung. Saya sangat bangga dengan tindakan anak saya,” ujar Min Naing.

Ngwe Hlaing (38), salah satu korban yang diselamatkan oleh Paw Myar, berkata, “Saya dan saudara-saudara laki-laki saya sudah dewasa dan kuat, tetapi saat itu kami tidak tahu cara menangani situasi. Semua yang ada di sekitar kami hanya air, dan saya merasa sangat bingung.”

“Ketika dia datang untuk menyelamatkan kami, saya merasa sangat senang dan hidup kami bergantung padanya. Meski saat itu ada banyak orang dewasa yang dapat mengoperasikan perahu motor, tidak ada yang tahu bagaimana cara mengemudikannya dalam keadaan darurat seperti itu. Bocah ini adalah satu-satunya yang bisa mengemudikannya dan datang untuk menyelamatkan kami,” ungkap Ngwe Hlaing.

“Tidak semua orang bisa melakukan apa yang dia lakukan. Dia benar-benar seorang pahlawan, meski usianya masih muda,” lanjutnya.

Aksi heroik Paw Myar berdampak pada masyarakat dan menarik perhatian para simpatisan serta donatur di media sosial, yang berujung pada donasi.

Banner

Gu Gu, seorang donatur dari Yangon, mengatakan, “Bersama pendukung lainnya, saya menyumbangkan sebuah perahu motor dan uang tunai untuk Paw Myar.”

“Sementara beberapa pengemudi perahu motor memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan dengan mengangkut korban saat banjir, bocah ini membantu para korban banjir tanpa meminta bayaran,” tutur Gu Gu tentang sikap tanpa pamrih bocah tersebut.

“Dia dengan terampil menggunakan kemampuannya untuk memberi manfaat bagi desanya di masa-masa sulit, dan dia benar-benar berhati baik,” imbuhnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan