Menlu Retno resmikan ‘Indonesia House Amsterdam’ 

Indonesia House Amsterdam harus benar-benar mewakili wajah Indonesia yang modern dan terbaik, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno L. P. Marsudi saat membuka papan nama di dinding depan gedung lima lantai di Brachthuijzerstraat 4 Amsterdam, dalam upacara simbolis peresmian Indonesia House Amsterdam, pada Selasa (17 Septembrer, 2024). (Kementerian Luar Negeri RI)

Indonesia House Amsterdam sebagai Pusat Promosi Indonesia terbesar serta terlengkap di Eropa harus benar-benar mewakili wajah Indonesia yang modern dan terbaik, kata  Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno L. P. Marsudi, bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, membuka papan nama di dinding depan gedung lima lantai di Brachthuijzerstraat 4 Amsterdam, dalam upacara simbolis peresmian Indonesia House Amsterdam, pada Selasa (17/9).

Bangunan yang pernah difungsikan sebagai Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) sejak 1967 ini sempat kosong hampir lima dekade pasca ditutup pada 1976, ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Indonesia Window pada Sabtu.

Menurut Kemlu RI, Duta Besar (Dubes) Mayerfas mengemban misi renovasi bangunan tersebut setelah Pemerintah Indonesia pada 2020 memutuskan untuk kembali memanfaatkan bangunan tersebut.

Inisiasi renovasi sempat terkendala COVID-19, namun akhirnya hal tersebut dapat dilaksanakan mulai Juli 2021 dan selesai pada akhir 2022. Bangunan mulai beroperasi pada awal 2023.

Menlu Retno memberikan nama ‘Indonesia House Amsterdam’, disingkat IHA. “Indonesia House Amsterdam harus benar-benar mewakili wajah Indonesia yang modern dan yang terbaik. Jangan ecek-ecek (istilah Jawa yang berarti ala kadarnya),” katanya.

Gedung itu akan menjadi pusat promosi ekonomi dan budaya Indonesia di Belanda, Menlu Retno menegaskan, seraya menambahkan, pada batu prasasti marmer warna biru itu, dia  menulis: Rumah ini adalah ‘jembatan’ yang menghubungkan Indonesia, Belanda, dan Eropa.

Dalam sambutan pembukaan, Dubes Mayerfas memaparkan bahwa IHA dengan luas total lebih dari 1.400 m2 merupakan pusat promosi Indonesia di luar negeri yang terbesar dan terlengkap.

Dubes menjelaskan, setiap lantai gedung tersebut diperuntukkan sebagai tempat promosi yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan mempererat hubungan kedua negara.

“Empat tahun lalu, gedung ini hanya berupa tumpukan batu bata tua yang sudah usang dan terbengkalai. Sekarang kita dapat melihatnya kembali hidup dan memiliki masa depan yang menjanjikan dan berkembang pesat,” kata Dubes.

Direktur Jenderal Kebudayaan dan Media Belanda, Barbera Wolfensberger, memuji peresmian Rumah Indonesia Amsterdam yang dihadiri oleh lebih dari 70 orang, dan menantikan berbagai acara mendatang di rumah tersebut.

Sejak 2023, IHA telah menyelenggarakan berbagai acara, antara lain Forum Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi (TTI), Dialog Start-up Indonesia-Belanda, Pameran Ulos Batak, Peragaan Busana Batik Berkelanjutan.

Dalam beberapa bulan mendatang, IHA juga akan mempersembahkan beberapa acara promosi, termasuk Indonesia Spice Week Amsterdam dan The First Indonesia Medical Wellness Tourism Expo.

Usai peresmian, Menlu Retno juga menyambangi Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH) yang berlokasi di Wassenaar untuk menyapa para siswa dan guru di sekolah tersebut.

Retno yang mengklaim sebagai Menteri Luar Negeri pertama yang berkunjung ke sekolah itu mengaku memiliki keterikatan yang mendalam dan istimewa dengan Belanda, baik di masa lalu, masa kini, maupun masa mendatang.

Dengan menggarisbawahi pentingnya peran pendidikan bagi keberhasilan suatu negara, Menlu berpesan kepada para siswa bahwa terdapat dua kunci keberhasilan, yaitu, belajar dan kerja keras.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan