Gunung Taishan di China populer sebagai destinasi wisata dan situs keagamaan pada abad ke-12, di mana banyak orang suka pergi ke pameran kuil di kaki gunung, atau mendaki ke puncak dan mengukirkan nama mereka pada batu tebing untuk menandai perjalanan mereka.
Jinan, China (Xinhua) – Otoritas manajemen Gunung Taishan, sebuah situs warisan dunia UNESCO di Provinsi Shandong, China timur, melaporkan temuan terbaru mereka berupa ukiran batu yang berusia lebih dari sembilan abad.
Teks tersebut diukir pada sebuah batu tebing dengan ukuran lebar 78 sentimeter dan tinggi 28 sentimeter serta memuat puluhan aksara Mandarin, termasuk sebuah daftar berisikan lima nama yang diduga sebuah kelompok yang mendaki Gunung Taishan bersama-sama pada awal musim panas tahun 1102 Masehi.
Zhao Boping, seorang pejabat komite manajemen Gunung Taishan, menemukan ukiran itu dalam sebuah tur inspeksi rutin di pegunungan tersebut. “Pahatan itu tidak tercantum dalam dokumen sejarah mana pun, mungkin karena kata-katanya terlalu kecil, masing-masing sekitar 5,5 sentimeter, dan hampir tidak terbaca akibat terkikis cuaca selama berabad-abad.”
Dia mengatakan Gunung Taishan populer sebagai destinasi wisata dan situs keagamaan pada abad ke-12. “Orang-orang suka pergi ke pameran kuil di kaki gunung, atau mendaki ke puncak dan mengukirkan nama mereka pada batu tebing untuk menandai perjalanan mereka.”
Lebih lanjut dikatakan Zhao, ukiran yang baru ditemukan itu merupakan salah satu yang tertua di daerah tersebut, mengingat prasasti besar pada batu gunung menjadi lazim hanya pada era Dinasti Ming (1368-1644).
Laporan: Redaksi