Suntikan booster COVID-19 bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas di AS dapat dilakukan dengan versi terbaru dosis booster Moderna dan Pfizer-BioNTech, sedikitnya empat bulan setelah menerima dosis bivalen awal mereka.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/4) mengubah otorisasi penggunaan darurat vaksin mRNA bivalen COVID-19 Moderna dan Pfizer-BioNTech, menyetujui dosis kedua vaksin booster COVID-19 yang diperbarui untuk warga lanjut usia (lansia) dan populasi dengan sistem kekebalan yang lemah.
Mereka yang berusia 65 tahun ke atas dapat menerima dosis kedua dari versi terbaru suntikan booster Moderna dan Pfizer-BioNTech sedikitnya empat bulan setelah menerima dosis bivalen awal mereka, kata FDA dalam pernyataannya.
Mayoritas individu yang mengalami gangguan imun dapat menerima tambahan suntikan booster COVID-19 dari vaksin yang telah diperbarui sedikitnya dua bulan setelah menerima dosis terakhir mereka, menurut badan tersebut.
Sebagian besar individu yang belum divaksinasi dapat menerima satu dosis vaksin bivalen, alih-alih beberapa dosis vaksin mRNA monovalen awal.
Vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer-BioNTech monovalen tidak lagi diizinkan untuk digunakan di AS, kata FDA.
Pada Desember 2022, Los Angeles Times, surat kabar terbesar di wilayah Pesisir Barat Amerika Serikat, mencatat bahwa jumlah rawat inap warga California dari sebagian besar kelompok usia telah meningkat kira-kira tiga kali lipat sejak level terendah pada musim gugur. Namun, kali ini lonjakan jumlah lansia yang membutuhkan perawatan rumah sakit sangat signifikan.
Dari total lansia berusia 65 tahun ke atas di California yang telah divaksinasi, hanya 35 persen di antaranya yang menerima booster yang telah diperbarui sejak vaksin tersebut tersedia pada September. Sementara di kalangan warga berusia 50 hingga 64 tahun yang memenuhi syarat, sekitar 21 persen menerima vaksin booster yang telah diperbarui, menurut laporan tersebut.
Dari semua kelompok usia, warga berusia 70 tahun ke atas menjadi satu-satunya kelompok yang mengalami tingkat rawat inap di California melebihi puncak infeksi akibat varian Omicron pada musim panas lalu, kata laporan itu, mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Jumlah kasus rawat inap baru terkait virus corona meningkat dua kali lipat hanya dalam kurun waktu dua setengah pekan, menjadi 8,86 untuk setiap 100.000 warga California berusia 70 tahun ke atas. Sementara level terendah pada musim gugur, tepat sebelum Halloween, tercatat 3,09, kata laporan itu.
Laporan: Redaksi