Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Salah satu pendiri lembaga pendidikan Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman bin Jamal Al-Janakawi diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.

Usulan tersebut disampaikan pada rapat kerja nasional Mathla’ul Anwar 2019 yang berlangsung di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada 31 Agustus hingga 1 September 2019, demikian pernyataan dari Ketua Umum DPP Gema Mathlaul Anwar, Ahmad Nawawi Arsyad, yang diterima di Jakarta, Selasa.

Usulan tersebut ditindaklanjuti oleh Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dengan menyelenggarakan Seminar Usulan Pahlawan Nasional bagi KH Mas Abdurrahman pada 28 November 2019, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Seminar Usulan Calon Pahlawan Nasionall di daerah pengusul tersebut adalah salah satu prasyarat yang tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).

Dari seminar itu diperoleh rekomendasi dari Bupati Pandeglang kepada Gubernur Banten untuk mengusulkan secara resmi KH Mas Abdurrahman bin Jamal sebagai Pahlawan Nasional.

Nantinya, Gubernur Banten akan mengusulkan secara resmi KH Mas Abdurrahman bin Jamal sebagai Pahlawan Nasional kepada Presiden melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, dengan Surat Pengantar dari Dinas Sosial Provinsi.

Rekomendasi usulan Pahlawan Nasional dari Gubernur itu akan disampaikan setelah hasil sidang Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) tingkat Provinsi didapatkan.

Tahapan

KH Mas Abdurrahman bin Jamal Al-Janakawi adalah tokoh pendidikan terkemuka di Banten yang semasa hidupnya juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

KH Mas Abdurrahman bersama rekannya, KH E Mohammad Yasin dan KH Tb Mohammad Sholeh, dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di daerah Menes mendirikan Mathla’ul Anwar pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916.

Mathla’ul Anwar didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan, serta sepuluh tahun lebih awal dari Nahdlatul Ulama (NU) pada 31 Januari 1926 di Surabaya oleh KH Hasyim Asy’ari.

Dalam upaya membuktikan luasnya dukungan terhadap usulan Pahlawan Nasional bagi KH Mas Abdurrahman, tujuh Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar (PWMA) yang relatif dapat mewakili PWMA-PWMA lainnya di seluruh Indonesia menyelenggarakan seminar usulan Pahlawan Nasional sebagaimana yang diselenggarakan di Pandeglang pada 28 November 2019.

Sejauh ini ada tiga PWMA yang menyelenggarakan seminar tersebut, yakni PWMA DKI Jakarta, PWMA Kalimantan Barat, dan PWMA Banten.

Pada 20 Januari 2020, khusus Jawa Timur, Seminar Usulan Pahlawan Nasional bagi Pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman digelar oleh Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Muda (Gema) Mathla’ul Anwar Jawa Timur.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Gema Mathla’ul Anwar Jawa Timur, sedangkan tiga wilayah Mathla’ul Anwar lainnya yang akan menyelenggarakan seminar yang sama akan ditentukan kemudian sesuai kesiapan masing-masing pengurusnya.

Seminar dan kajian akademis tentang kiprah KH Mas Abdurrahman sudah harus selesai pada Maret 2020.

Seluruh hasil kegiatan tersebut beserta surat rekomendasi dari Gubernur Banten harus diajukan paling lambat pada April 2020.

Seminar Usulan Pahlawan Nasional bagi KH Mas Abdurrahman yang diselenggarakan di Surabaya menampilkan sejumlah nara sumber, yakni sejarawan dari UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. Ali Mufrodi MA, Wakil Ketua Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) Dr. Jihaduddin M.Pd., dan Wartawan Senior Aat Surya Safaat, dengan pembicara kunci Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Drs. Luki Hermawan M.Si atau yang mewakili.

Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Ketua Umum DPP Gema Mathla’ul Anwar Ahmad Nawawi Arsyad.

Seminar itu dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atau yang mewakili.

Sebagai rangkaian dari acara seminar ini akan ada Pernyataan Dukungan Pengurus Gema Mathla’ul Anwar dan Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Jawa Timur serta tokoh-tokoh Jawa Timur tentang usulan KH Mas Abdurrahman sebagai Pahlawan Nasional.

Kini dalam usianya yang menginjak 104 tahun Mathla’ul Anwar telah memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan, dan ribuan madrasah di seluruh Indonesia,

Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) juga telah didirikan, dan merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Provinsi Banten.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan