Insantama ‘VOYAGE TO AUSSIE’ merupakan kegiatan studi banding para siswa SMA Islam Terpadu Insantama Bogor ke Australia, dalam upaya menggali ilmu kepemimpinan guna menciptakan insan-insan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam di Tanah Air.
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam, namun potensi tersebut belum dikelola secara optimal, sehingga masih didapati berbagai permasalahan di negeri ini.
Sementara persaingan global semakin tinggi, Indonesia harus menyiapkan generasi yang mampu menghadapi kondisi ini, termasuk memenuhi sepuluh tuntutan masa depan yang masih sangat relevan hingga kini.
Tuntutan tersebut adalah fokus pada kecepatan dan perilaku responsif, memperhatikan kreativitas inovasi, lingkungan persaingan, memiliki kepemimpinan dari semua orang, kontrol oleh visi dan nilai, berbagi informasi, bertindak proaktif dan berjiwa wirausaha, menciptakan pasar masa depan, saling ketergantungan, dan peduli pada masalah lingkungan.
Indonesia memerlukan model kepemimpinan terbaik untuk menyelesaikan tuntutan dan permasalahannya, yaitu model kepemimpinan transformasional (transformational leadership) yang diakui oleh teori Sarros dan Butchatsky (1996) sebagai model kepemimpinan penerobos (breakthrough leadership).
Ada tujuh syarat penting yang harus dimiliki untuk meraih model kepemimpinan tersebut, yaitu, pandangan hidup/cara hidup, nilai-nilai pribadi, motivasi, pengetahuan tentang industri dan organisasi, hubungan yang kuat, kemampuan manajerial kepemimpinan, serta reputasi dan catatan/naskah data.
SMAIT (Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu) Insantama di Bogor, Jawa Barat, dengan tagline ‘Sekolah Calon Pemimpin’ menggunakan konsep kepemimpinan transformasional melaksanakan pembinaan kepemimpinan dan manajemen secara bertahap.
Setelah melalui LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) I, LDK II, LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Menengah), Pra-LKMA maka seluruh siswa di kelas XII sejumlah 130 orang menjadi delegasi Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir (LKMA) 2022 ke luar negeri.
Hal ini dilakukan untuk menguatkan dasar-dasar ilmu kepemimpinan transformasional yang telah diterima sebelumnya dengan bentuk studi komparasi manajeman dan pembangunan di luar negeri.
Tahun ini, LKMA bertajuk ‘Voyage to Aussie’ bagi angkatan ke-11 SMAIT Insantama ‘Arzachel’ dihelat pada 12-21 November 2022 di Sydney, Australia.
“Kami memilih Australia sebagai negara tujuan karena pertama, Australia telah membuka penerbangan dari luar negeri pasca-isolasi ketat akibat pandemik Covid-19. Kedua, Australia adalah negara yang maju dalam bidang teknologi dan inovasi dengan pendapatan yang tinggi,” kata Uun Sundari, Wakil Kepala Kesiswaan SMAIT Insantama.
Ketiga, komunitas Muslim di Australia sangat kuat dan solid. Keempat, cara Australia dalam mengatasi masalah krisis demografi dan ketenagakerjaan, dan kelima, Australia menduduki peringkat ke-3 di dunia dalam bidang pendidikan pada tahun 2022 (U.S. News & World Report), ungkap UUn.
Proses penaklukan negeri kanguru ini diawali dengan proses pencarian dana selama enam bulan efektif, katanya, seraya menambahkan delegasi melakukan secara mandiri dengan jumlah yang ditargetkan senilai 16.600.000 rupiah per individu.
“Hal ini dipenuhi dengan melakukan berbagai proses seperti mencari donatur dan sponsor, bisnis, menabung, dan cara halal lainnya. Proses yang panjang dan penuh liku ini berhasil dilalui. Atas izin dan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala,” ujar Uun.
Menurut Uun, seluruh delegasi berhasil menginjakkan kaki di Sydney pada 13 November 2022, dan saat itulah petualangan ilmiah dan dakwah di negeri kanguru ini dimulai.
Delegasi mengunjungi berbagai tempat umum yang menjadi ikonik dari Australia, yaitu The State Library of New South Wales, Australian Museum, The Rocks Discovery Museum, Royal Botanic Garden, Sydney Opera House, Darling Harbour, Sydney Harbour Bridge, La Perouse Beach, Sydney Tower Eye, Observatory Hill Park, Wiley Park, Kendrick Park, Parry Park, dan Paul Keating Park.
“Di sana kami memperkenalkan kebudayaan Indonesia di tengah kerumunan pengunjung yang berlalu lalang serta melakukan in-depth interview about Australia kepada para penduduk Australia yang memberi banyak informasi baru yang berguna untuk studi komparasi,” tutur Uun.
Perjalanan delegasi berlanjut dengan mengunjungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney, dan disambut oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia Vedi Kurnia Buana beserta staf.
“Tak kalah seru, wawasan kami terkait dengan mimpi besar selanjutnya yaitu dunia perkuliahan dan menjadi sosok yang bermanfaat semakin terbuka luas ketika mengunjungi University of New South Wales (UNSW), University of Newcastle (UON), University of Sydney (USYD), Australian International Academy (AIA)-Kellyville, dan Malek Fahd Islamic School,” ungkap Uun.
Uun menjelaskan, delegasi mendapat inspirasi untuk menjadi pemimpin baik yang dirindukan umat dari para tokoh komunitas Muslim yang menyambut mereka semata atas ukhuwah Islamiyah yaitu Ashabul Kahfi Islamic Centre, One Brother, Majelis Ta’lim Raudhatul Ilmi Sydney, Surau-Bankstown Sydney, dan Dee Why Mosque.
“Rasa syukur itu semakin besar ketika di tengah negeri minoritas Muslim ini, kami berhasil mengunjungi tempat ibadah yang berdiri gagah yaitu Auburn Gallipoli Mosque, Lakemba Mosque, King Faisal Mosque, dan Al-Hijrah Mosque,” ujar Uun.
Setiap forum selalu diwarnai dengan berbagai persembahan seperti angklung, pencak silat, dan tari saman. Gemuruh tepuk tangan penonton menjadi penutup manis di setiap penampilan.
Penyampaian pranatacara dilakukan dengan optimal. Begitu pun presenter dengan penuh percaya diri menyampaikan bagaimana proses kami melakukan LKMA ini serta tujuannya.
“Perbedaan bahasa pun tak menghalangi kami untuk berkomunikasi. Bahasa Inggris atau Bahasa Arab menjadi bahasa yang digunakan dalam setiap kesempatan,” katanya.
Sungguh beruntung delagasi LKMA 2022, karena mereka mendapatkan ilmu yang berharga dari para ahli berpengalaman di Australia serta merasakan bagaimana nikmatnya ukhuwah Islam itu dari komunitas Muslim.
Kegiatan LKMA Insantama VOYAGE TO AUSSIE dipungkasi oleh delegasi dengan pembuatan dan penandatangan komitmen bersama yang dipandu oleh Ketua LKMA 2022, Naufal Yuwan Irawan.
Laporan: Redaksi