“Kesepakatan pendanaan pembangunan negara yang dicapai dalam pertemuan G20 ini akan menjadi acuan bagi pembahasan lebih lanjut pada Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 yang akan diselenggarakan di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 7-9 September mendatang.”
Jakarta (Indonesia Window) – Negara-negara anggota Kelompok G20 sepakat untuk meningkatkan multilateralisme dan mendorong perumusan pendanaan pembangunan untuk negara berkembang, negara kurang berkembang (least developed country/LDC), dan negara pulau kecil berkembang (small island developing states/SIDS), kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia Suharso Monoarfa pada Ahad (14/8).
Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan Kelompok Kerja Pembangunan (Development Working Group/DWG) G20 ketiga yang diselenggarakan di Bali pada 10-12 Agustus lalu.
DWG merupakan salah satu kelompok kerja Presidensi G20 Indonesia yang bertujuan untuk membahas isu-isu pembangunan. DWG menjadi forum bagi anggota G20 untuk berbicara dan berbagi perspektif tentang multilateralisme, pertumbuhan negara, dan rencana pembangunan guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG).
“Kita semua sadar bahwa negara-negara G20 memiliki sumber daya pengetahuan, keahlian, dan keuangan untuk membantu mempercepat pemulihan dan ketahanan di negara berkembang, negara kurang berkembang, dan negara pulau kecil berkembang. Kita harus mendorong upaya kita untuk membangun kemajuan yang solid,” kata Suharso Monoarfa dalam pernyataan tertulis.
Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan bahwa pertemuan DWG terbaru juga membahas strategi untuk mitigasi pandemi COVID-19, mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah, serta transisi digital dan energi khususnya di negara-negara berkembang.
Dia mengatakan, kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan DWG ini akan menjadi acuan bagi pembahasan lebih lanjut pada Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 yang akan diselenggarakan di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 7-9 September mendatang.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi