Banner

Opini – Urgensi CEPA UEA-RI dan peran UEA dalam G20

Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab (UEA). (Foto: Istimewa)

Penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif baru-baru ini antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral yang sudah terjalin selama 46 tahun.

Upaya ini berhasil meletakkan dasar untuk kemitraan sejati yang akan menciptakan peluang baru, mendorong investasi sekaligus membantu mempercepat pemulihan ekonomi global.

Banner

CEPA, yang ditandatangani di hadapan Presiden UEA Syeikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Abu Dhabi pada 1 Juli 2022 akan membantu mendongkrak perdagangan bilateral menjadi 10 miliar dolar AS dalam lima tahun, meningkatkan ekonomi Islam bernilai triliunan dolar sekaligus mempercepat transisi energi menuju teknologi bersih dan terbarukan.

Bagi UEA, pentingnya kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi negara Islam yang paling berwawasan ke depan dan dinamis ini tidak bisa dipandang remeh.

CEPA akan mendorong peningkatan pembangunan dan munculnya peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi halal yang diperkirakan bernilai 3,2 triliun dolar AS pada tahun 2024.

Banner

Langkah ini juga akan mempercepat terwujudnya proyek investasi di sektor prioritas seperti pertanian, energi dan infrastruktur, khususnya logistic, sambil mendorong masa depan kerja sama di bidang pariwisata, wirausaha, transformasi digital dan kesehatan.

Penandatanganan CEPA merupakan langkah terbaru dalam agenda perdagangan dan investasi UEA yang berani, yang didasarkan pada upaya mewujudkan kesepakatan yang konstruktif dan berwawasan ke depan dengan mitra strategis di seluruh dunia.

Setelah menyelesaikan perjanjian dengan India dan Israel awal tahun ini, kami yakin pendekatan ini akan semakin memperkuat status kami sebagai pusat perdagangan dan logistik global, membuka pasar baru bagi eksportir kami, mengamankan rantai pasokan, meningkatkan arus investasi, selain juga memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di kawasan.

Banner

Indonesia adalah mitra alami bagi UEA di berbagai bidang. Kami berbagi ekonomi yang terus berkembang pesat, selain hubungan bisnis, budaya, dan diplomatik yang mendalam.

Perdagangan antarnegara kita juga terus berkembang pesat, dengan perdagangan bilateral nonmigas mencapai 3 miliar dolar AS pada 2021, naik 62 persen dibandingkan 2020 dan 17 persen pada 2019.

Kedua negara telah berkolaborasi erat dalam berbagai proyek strategis, bahkan termasuk yang terbesar di dunia. Misalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung (PLTS) Cirata.

Banner

UEA juga menjanjikan 10 miliar dolar AS kepada Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang baru. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia menjadi penerbit sukuk atau obligasi syariah terbesar di Nasdaq Dubai pada Mei 2019.

Selain itu, CEPA UEA-Indonesia akan membuka potensi Koridor Selatan-Selatan di Afrika, Timur Tengah, dan Asia, mempercepat pergeseran menuju ekonomi berkembang di seluruh kawasan ini.

Bagi perusahaan Indonesia, tersedia lingkungan bisnis yang menjanjikan di UEA, lokasi yang strategis, kemampuan logistik, sekaligus akses ke pasar di Afrika dan Eropa yang menawarkan prospek tak terbatas untuk berkembang secara regional dan global.

Banner

Dalam banyak hal, CEPA UEA-Indonesia mencerminkan banyak kepentingan, nilai, dan cita-cita bersama kedua negara, yang berasal dari sejarah kita sebagai negara mayoritas muslim dengan populasi muda, multi-etnis, multi-agama dan sejarah perdagangan yang kuat.

Kepentingan dan nilai bersama kita berarti bahwa kedua negara memiliki pendekatan yang sama terhadap isu-isu kritis dalam agenda ekonomi global.

Sebagai negara tamu dalam Presidensi G20 Indonesia, UEA berharap dapat mendukung upaya Indonesia dan secara kolaboratif mencari solusi untuk sejumlah tantangan global yang paling mendesak bersama anggota komunitas internasional.

Banner

Banyak bidang yang penting bagi Indonesia dan masyarakat global, sekaligus juga sangat penting bagi kita. Misalnya, terkait dengan perubahan iklim, yang hal ini juga sejalan dengan tujuan Presidensi G20 Indonesia. UEA berencana untuk menjembatani kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju, menyoroti negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, memastikan terjaminnya komitmen keuangan, dan memobilisasi solusi keuangan dan teknologi dengan tujuan menciptakan paradigma ekonomi rendah karbon yang baru.

UEA berterima kasih kepada Republik Indonesia atas undangan untuk berpartisipasi dalam KTT G20 2022, sebagai tindak lanjut dari partisipasi kami sebagai tamu undangan Arab Saudi di G20 pada dua tahun lalu.

Kedua negara berbagi sejumlah prioritas G20 dalam Presidensi Indonesia, seperti kesehatan global, transformasi digital, ketahanan pangan, dan transisi energi berkelanjutan, yang merupakan isu-isu yang saat ini menjadi perhatian global.

Banner

UEA berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong perdagangan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan yang adil di seluruh dunia, baik melalui kerangka G20, maupun dalam jangka panjang.

Ini adalah bagian penting dari strategi ekonomi UEA setelah perayaan ulang tahun UEA yang ke-50 baru-baru ini, sekaligus juga mewakili cara kami memandang diri kami sendiri di panggung global.

Indonesia adalah salah satu mitra strategis terdekat kami.

Banner

UEA telah bekerja bersama dalam semangat kerja sama dan persatuan selama beberapa dekade untuk terus mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi, serta membuka peluang bagi rakyat kedua negara.

Penandatanganan CEPA mencerminkan keinginan kita bersama untuk meningkatkan dan memperluas cakrawala kerja sama ini.

Kami sangat menyambut babak baru, yang bahkan lebih makmur, dalam kemitraan kita.

Banner

Penulis: Abdullah bin Zayed Al Nahyan (Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab)

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan