Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia tengah menjajaki potensi kerja sama dengan Portugal di sektor kelautan dan perikanan, khususnya yang berkaitan dengan industri pengolahan ikan.
“Portugal merupakan negara dengan tingkat konsumsi ikan yang cukup tinggi,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Penjajakan kerja sama tersebut dibahas saat Trenggono bertemu dengan Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Maria Joao Falcao Poppe Lopes Cardoso, dan Duta Besar RI untuk Portugal, Rudy Alfonso, di Jakarta pada Rabu (15/12).
Data kementerian menunjukkan beberapa produk perikanan Indonesia yang laris di pasar global termasuk udang, tuna, cakalang, tongkol, rajungan, kepiting, cumi sotong, gurita, serta rumput laut.
Sementara itu, negara pengimpor terbesar produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat, China, Jepang, negara-negara ASEAN, dan negara-negara Uni Eropa, termasuk Portugal.
Menteri Trenggono mengatakan, Indonesia juga terbuka dengan investasi guna mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan, dengan menerapkan sejumlah terobosan, salah satunya adalah kebijakan penangkapan terukur.
Dia menerangkan bahwa kebijakan penangkapan dengan sistem zonasi dan kuota tersebut bertujuan menyeimbangkan antara kepentingan ekologi dan ekonomi.
Di samping itu, menurut dia, kebijakan tersebut diharapkan menjamin kualitas produk perikanan.
“Pertumbuhan industri perikanan sedang kami tingkatkan, dan peluang ini terbuka selama tidak mengganggu kelestarian ekologi,” ujar Menteri Trenggono dalam pertemuan tersebut.
Indonesia dan Portugal sejauh ini belum memiliki perjanjian kerja sama kelautan dan perikanan, namun kedua negara terlibat dalam pembentukan High Level Panel for an Economy Sustainable Development of the Oceans pada tahun 2018. Dua negara maritim ini juga saling mendukung dan memperjuangkan isu-isu kemaritiman, khususnya tentang kesehatan laut.
Potensi kerja sama tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga lingkungan, infrastruktur maritim, teknologi perikanan budidaya, serta budaya maritim dan pembangunan kapasitas sumber daya manusia, termasuk perlindungan pekerja migran Indonesia di kapal perikanan Portugal.
Sementara itu, Duta Besar Portugal Maria Joao Falcao Poppe Lopes Cardoso menilai kerja sama dua negara memang sangat potensial. Selanjutnya hasil pertemuan dengan Menteri KKP akan disampaikannya kepada Pemerintah Portugal.
Dubes Portugal juga mengundang Menteri Trenggono untuk menghadiri U.N. Ocean Conference yang akan diselenggarakan di Lisbon pada 27 Juni-1 Juli 2022.
Laporan: Redaksi