Banner

Imam Besar Masjid Istiqlal puji keharmonisan di Xinjiang

Para utusan asing mengunjungi Reruntuhan Jiaohe, sebuah situs warisan budaya dunia, di Turpan, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pada 26 April 2023. Utusan dari 14 negara, termasuk Brasil, Iran, Indonesia, Pakistan, Ekuador, dan Senegal, mengunjungi Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut dari 24 hingga 28 April atas undangan Kementerian Luar Negeri China. (Xinhua/Hu Huhu)

Xinjiang mendorong orang-orang dari berbagai etnis untuk hidup berdampingan dengan damai, berbagai jenis agama pun hidup berdampingan dengan rukun.

 

Beijing, China (Xinhua) – “Pengalaman Xinjiang menyejahterakan rakyatnya dan praktik untuk mencapai kemajuan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir patut dipelajari,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar saat berkunjung ke Daerah Otonom Uighur Xinjiang pada awal bulan ini, demikian disampaikan laman situs jejaring masjid terbesar di Indonesia tersebut.

Banner

Kunjungan delegasi yang dipimpin Nasaruddin Umar itu diterima Ma Xingrui, Sekretaris Komite Daerah Otonom Uighur Xinjiang Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC). Dalam pertemuannya dengan Ma, Nasaruddin menyatakan kunjungan ini merupakan kali kedua bagi dirinya ke Xinjiang dan beliau menyaksikan perubahan serta kemajuan signifikan di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya melihat bahwa orang-orang dari semua etnis tampak penuh dengan senyuman di wajah mereka dan menikmati kehidupan mereka, dan pemandangan Xinjiang kini meninggalkan kesan mendalam bagi kami,” ujar Nasaruddin, seraya menyampaikan rasa terima kasih atas undangan Pemerintah China yang disampaikan melalui Duta Besar Republik Rakyat China untuk Republik Indonesia Lu Kang.

Sementara itu, Ma menyampaikan bahwa Daerah Otonom Uighur Xinjiang berhasil menjaga stabilitas sosial secara menyeluruh dan mendorong perkembangan sosial ekonomi dalam beberapa tahun terakhir dengan kepemimpinan Partai. Xinjiang juga mendorong orang-orang dari berbagai etnis untuk hidup berdampingan dengan damai, berbagai jenis agama pun hidup berdampingan dengan rukun.

Banner

“Kami sepenuhnya menerapkan kebijakan tentang agama, yakni menjamin kebebasan beragama, menjamin kegiatan keagamaan yang umum dan sesuai dengan hukum, serta terus meningkatkan fasilitas perbaikan rumah ibadah, dan mempromosikan adaptasi agama-agama ke masyarakat sosialis,” papar Ma.

Nasaruddin juga bertukar pandangan dengan para pejabat Xinjiang mengenai pertukaran kebudayaan dan kerja sama antara kedua belah pihak.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan