Banner

WHO: Kematian akibat TBC di dunia menurun 14 persen pada 2015-2019

Ilustrasi. Sebelum pandemik COVID-19, banyak negara mencatat kemajuan yang stabil dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC), dengan penurunan kasus sebesar 9 persen antara 2015 dan 2019 dan penurunan kematian sebesar 14 persen pada periode yang sama. (Freepik)

Jakarta (Indonesia Window) – Sebelum pandemik COVID-19, banyak negara mencatat kemajuan yang stabil dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC), dengan penurunan kasus sebesar 9 persen antara 2015 dan 2019 dan penurunan kematian sebesar 14 persen pada periode yang sama.

Kemajuan itu tercapai karena komitmen politik tingkat tinggi global dan nasional, menurut pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Namun, laporan baru dari WHO menunjukkan bahwa akses ke layanan TBC tetap menjadi tantangan, dan bahwa target global untuk pencegahan dan pengobatan kemungkinan besar akan terlewat tanpa tindakan dan investasi yang memadai.

WHO mencatat, sekitar 1,4 juta orang meninggal karena penyakit terkait TBC pada 2019.

Dari perkiraan 10 juta orang yang terjangkit TBC tahun itu, sekitar tiga juta tidak didiagnosis dengan penyakit tersebut, atau tidak dilaporkan secara resmi ke otoritas nasional.

Situasinya bahkan lebih akut untuk penderita TBC yang resistan terhadap obat.

Sekitar 465.000 orang baru didiagnosis dengan TBC yang resistan terhadap obat pada tahun 2019, dan kurang dari 40 persen dari mereka dapat mengakses pengobatan.

Akses ke pengobatan untuk mencegah TBC juga terhambat.

“Akses yang adil terhadap diagnosis, pencegahan, pengobatan dan perawatan yang berkualitas dan tepat waktu tetap menjadi tantangan,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Tindakan cepat sangat dibutuhkan di seluruh dunia jika kita ingin memenuhi target kita pada tahun 2022,” ujarnya.

Laporan WHO menyebutkan, sekitar 14 juta orang dirawat karena TBC pada periode 2018-2019, atau lebih dari sepertiga dari perkiraan lima tahun (2018-2022) sebanyak 40 juta.

Sementara itu, sekitar 6,3 juta orang memulai pengobatan pencegahan TBC pada 2018-2019, atau sekitar seperlima dari jalan menuju target lima tahun sebanyak 30 juta.

Pendanaan adalah masalah utama. Pada tahun 2020, pendanaan untuk pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan TBC tercapai 6,5 miliar dolar AS, hanya mewakili setengah dari target 13 miliar dolar AS yang disepakati oleh para pemimpin dunia dalam Deklarasi Politik PBB tentang TBC.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan