Banner

WHO: 10 negara bebas malaria

Ilustrasi. Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa 21 negara telah memberantas malaria selama dua dekade terakhir. (41330 from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa 21 negara telah memberantas malaria selama dua dekade terakhir.

Dari jumlah tersebut, 10 negara secara resmi disertifikasi bebas malaria oleh WHO sepanjang tahun 2000 hingga 2019, menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Banner

Negara-negara tersebut adalah Uni Emirat Arab (2007), Maroko (2010), Turkmenistan (2010), Armenia (2011), Kyrgyzstan (2016), Sri Lanka (2016), Uzbekistan (2018), Paraguay (2018), Argentina (2019) dan Aljazair (2019).

Pada 2019, China melaporkan nol kasus malaria domestik selama tiga tahun berturut-turut.

Sementara itu, pada tahun 2020, El Salvador menjadi negara pertama di Amerika Tengah yang mengajukan sertifikasi bebas malaria dari WHO.

Banner

Di enam negara sub kawasan Mekong Raya, yakni Kamboja, China (Provinsi Yunnan), Republik Demokratik Rakyat Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, jumlah kasus malaria yang dilaporkan turun 90 persen dari tahun 2000 hingga 2019.

Sementara P. falciparum (Pf) kasus turun 97 persen dalam periode yang sama.

Penurunan yang dipercepat pada Pf malaria ini penting mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh resistensi obat antimalaria di sub kawasan tersebut.

Banner

Di lain pihak, banyak negara dengan beban malaria yang tinggi mengalami kesulitan dalam menghadapi penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang disebarkan oleh nyamuk tersebut.

Menurut proyeksi global WHO, target tahun 2020 untuk penurunan kejadian kasus malaria akan meleset sebesar 37 persen dan target penurunan angka kematian akan meleset sebesar 22 persen.

Pada September 2019, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengeluarkan ‘tantangan malaria’, menyerukan kepada komunitas kesehatan global untuk meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan alat dan pendekatan baru untuk memerangi malaria.

Banner

Pesan tersebut diperkuat lebih lanjut dalam laporan April 2020 dari kelompok penasihat strategis WHO tentang pemberantasan malaria.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan