Banner

Kantor HAM PBB desak Israel hentikan dukungannya terhadap gelombang serangan di Tepi Barat

Orang-orang mengamati sebuah kendaraan yang rusak dalam penggerebekan yang dilakukan oleh warga Israel di Kota Nablus, Tepi Barat, pada 15 April 2024. (Xinhua/Ayman Nobani)

Warga Palestina di Tepi Barat telah menjadi “sasaran gelombang serangan yang dilakukan oleh ratusan pemukim Israel, yang kerap kali didampingi atau didukung oleh pasukan keamanan Israel.”  

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (16/4) menyatakan keprihatinan yang serius perihal meningkatnya aksi kekerasan di Tepi Barat dan menyerukan kepada pasukan keamanan Israel agar menghentikan dukungan mereka terhadap aksi serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah yang diduduki tersebut sesegera mungkin.

Banner

Selama konflik Gaza yang sedang berlangsung, Kantor HAM PBB mengecam bahwa warga Palestina di Tepi Barat telah menjadi “sasaran gelombang serangan yang dilakukan oleh ratusan pemukim Israel, yang kerap kali didampingi atau didukung oleh pasukan keamanan Israel.”

“Pasukan keamanan Israel harus segera mengakhiri partisipasi aktif mereka dalam dan mendukung serangan pemukim terhadap warga Palestina,” ujar Juru Bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani di Jenewa.

Warga Palestina di Tepi
Seorang lelaki Palestina yang terluka dipindahkan ke sebuah rumah sakit untuk dirawat di Kota Nablus, Tepi Barat, pada 13 April 2024. (Xinhua/Ayman Nobani)

Aksi kekerasan baru-baru ini tersebut dipicu oleh pembunuhan seorang anak laki-laki Israel berusia 14 tahun pada akhir pekan lalu, yang dianggap oleh pihak berwenang sebagai serangan anti-Israel. Shamdasani mengatakan bahwa pascapembunuhan tersebut, “empat warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas dan properti milik warga Palestina dihancurkan dalam sejumlah serangan balas dendam.”

Banner

“Otoritas Israel harus mencegah serangan lebih lanjut, termasuk mengadili mereka yang bertanggung jawab,” kata juru bicara tersebut.

Shamdasani menyebut peningkatan aksi kekerasan di Tepi Barat tersebut sebagai “hal yang sangat memprihatinkan.”

Warga Palestina di Tepi
Dua pemuda berdiri di atas reruntuhan bangunan pascaserangan Israel di kamp pengungsi Palestina Nour Shams di Kota Tulkarm pada 21 Maret 2024. Enam warga Palestina tewas akibat serangan tentara Israel di beberapa kota di Tepi Barat pada Kamis (21/3), ungkap sejumlah narasumber Palestina. (Xinhua/Ayman Nobani)

Dia menekankan bahwa “mereka yang secara beralasan diduga melakukan aksi kejahatan, termasuk pembunuhan atau penghilangan nyawa di luar hukum lainnya, harus diadili lewat proses yudisial yang sesuai dengan standar hak asasi manusia internasional, menyusul penyelidikan yang cepat, tidak memihak, independen, efektif, dan transparan.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan