Vaksin Johnson & Johnson untuk pencegahan COVID-19 tidak lagi tersedia di Amerika Serikat (AS), dan semua stok vaksin merek ini yang tersisa milik pemerintah AS telah kedaluwarsa pada 7 Mei 2023.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson tidak lagi tersedia di Amerika Serikat (AS), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Semua stok vaksin COVID-19 dengan merek tersebut yang tersisa milik pemerintah AS telah kedaluwarsa pada 7 Mei 2023, menurut sebuah unggahan di situs web CDC.
Badan itu telah memerintahkan para penyedia untuk memusnahkan stok yang tersisa sesuai dengan regulasi lokal, negara bagian, dan federal.
Warga berusia 18 tahun ke atas yang menerima satu atau dua dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson disarankan untuk menerima satu dosis vaksin mRNA bivalen COVID-19 Moderna atau Pfizer-BioNTech setidaknya dua bulan setelah menuntaskan dosis sebelumnya, papar CDC.
Pada April lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengubah izin penggunaan darurat (emergency use authorizations/EUA) vaksin mRNA bivalen Moderna dan Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk menyederhanakan jadwal vaksinasi bagi sebagian besar individu. Tindakan ini termasuk mengizinkan vaksin bivalen saat ini (strain asli dan omicron BA.4/BA.5) untuk digunakan untuk semua dosis yang diberikan kepada individu berusia enam bulan ke atas, termasuk untuk dosis atau dosis tambahan untuk populasi tertentu. Vaksin monovalen Moderna dan Pfizer-BioNTech COVID-19 tidak lagi diizinkan untuk digunakan di negara tersebut.
Hingga 11 Mei, lebih dari 19 juta dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson telah disuntikkan di AS, menurut data terbaru CDC.
Laporan: Redaksi