Usia mikroba usus yang lebih muda tampaknya mampu menangkal risiko penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh disfungsi metabolik, menyiratkan peran modulasi usia mikroba usus dalam kesehatan kardiovaskular pada orang berusia lanjut yang tidak sehat secara metabolik.
Beijing, China (Xinhua) – Tim peneliti China mengemukakan bahwa mikrobiom usus merupakan faktor penting dalam menentukan usia tubuh manusia dan mengungkapkan dampak potensialnya dalam mengatur penuaan metabolik, demikian menurut sebuah artikel penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine.
Pengetahuan tentang hubungan antara mikrobiom usus, metabolisme, dan penuaan sangat penting untuk menyesuaikan intervensi yang bertujuan mendorong umur panjang yang sehat, tulis artikel tersebut.
Para peneliti dari Rumah Sakit Ruijin yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jiao Tong Shanghai dan BGI Research melakukan penelitian yang melibatkan 10.207 individu berusia antara 40 hingga 93 tahun. Menggunakan 21 parameter metabolik, para peneliti mengategorikan individu-individu tersebut ke dalam lima kelompok, yang disebut sebagai kelompok-kelompok multimorbiditas metabolik, yang mewakili berbagai subfenotipe metabolik yang berbeda.
Dibandingkan dengan kelompok yang diklasifikasikan sebagai sehat secara metabolik, kelompok yang diklasifikasikan sebagai “campuran yang terkait dengan obesitas” dan “hiperglikemia” menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 75 persen dan 117 persen untuk risiko penyakit kardiovaskular dengan masa tindak lanjut 11,1 tahun. Hubungan ini juga terjadi pada kelompok kedua yang terdiri dari 9.061 individu dengan masa tindak lanjut 10 tahun.
Melalui analisis mendalam terhadap data metagenomik tinja dari 4.491 individu yang dipilih secara acak, para peneliti menemukan bahwa komposisi mikroba usus berkaitan dengan kelompok-kelompok multimorbiditas metabolik maupun dengan usia.
Di kalangan individu berusia 60 tahun ke atas, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang berhubungan dengan kelompok “campuran yang terkait dengan obesitas” atau kelompok “hiperglikemia” diperburuk pada individu dengan usia mikroba usus tinggi, tetapi diperingan pada individu dengan usia mikroba usus rendah, terlepas dari faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, gaya hidup, dan pola makan.
Pola ini, di mana usia mikroba usus yang lebih muda tampak menangkal risiko penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh disfungsi metabolik, menyiratkan peran modulasi usia mikroba usus dalam kesehatan kardiovaskular pada orang berusia lanjut yang tidak sehat secara metabolik.
Sistem kardiovaskular berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Saat ada gangguan maupun penyumbatan di bagian tersebut, sirkulasi darah di tubuh menjadi terganggu dan bisa menimbulkan berbagai penyakit kardiovaskular.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia mikroba usus sebagai penanda biologis (biomarker) dapat menjadi prediktor yang menjanjikan untuk risiko penyakit kardiovaskular.
Di Indonesia, penyakit kardiovaskular menyebabkan sekitar 651.481 kematian setiap tahunnya. Pola hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, tidak rutin berolahraga, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol secara berlebihan, merupakan beberapa faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Laporan: Redaksi