China desak Turkiye cabut tarif tambahan yang dikenakan pada kendaraan buatan China

Foto ini menunjukkan kendaraan MG Cyberster dari produsen mobil China SAIC yang dipamerkan dalam Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia 2023 di Haikou, Provinsi Hainan, China selatan, pada 7 Desember 2023. (Xinhua/Xia Tian)

Turkiye mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 40 persen pada kendaraan penumpang berbahan bakar minyak dan hybrid impor asal China pada 8 Juni lalu, yang akan mulai berlaku 30 hari kemudian.

 

Beijing, China (Xinhua) – China mendesak Turkiye untuk segera mencabut tarif diskriminatif yang dikenakan pada kendaraan penumpang buatan China, kata Kementerian Perdagangan China pada Jumat (14/6).

Pada 8 Juni lalu, Turkiye mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 40 persen pada kendaraan penumpang berbahan bakar minyak dan hybrid impor asal China, yang akan mulai berlaku 30 hari kemudian. Negara tersebut sebelumnya telah memberlakukan tarif tambahan sebesar 40 persen pada kendaraan listrik China.

China sangat kecewa dan dengan tegas menentang pemberlakuan tarif tambahan oleh Turkiye terhadap impor kendaraan penumpang buatan China, ujar juru bicara kementerian tersebut.

Turkiye hanya memberlakukan tarif tambahan untuk kendaraan penumpang buatan China, yang mengakibatkan perlakuan diskriminatif terhadap berbagai produk China, dan tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip most favored nation treatment, yakni perlakuan yang sama untuk semua anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kata sang jubir. Hal tersebut juga merupakan pelanggaran terhadap peraturan yang ditetapkan oleh WTO, imbuhnya.

Kebijakan Turkiye yang terus berubah tidak hanya merusak kepentingan sejumlah perusahaan koperasi dan konsumen Turkiye, tetapi juga memperburuk kekhawatiran perusahaan-perusahaan China terhadap lingkungan bisnis di Turkiye, sehingga mengurangi kepercayaan mereka untuk berinvestasi di negara tersebut, ujar sang jubir.

China mendesak Turkiye untuk segera mencabut kebijakan tarif diskriminatif tersebut dan bekerja sama dengan China untuk mendorong perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral yang sehat, katanya, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah yang diperlukan akan ditempuh guna melindungi hak-hak dan kepentingan sah perusahaan China.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan