Australia buka kembali perbatasan internasional untuk publik

Australia mempersiapkan diri membuka kembali sebagian perbatasan internasionalnya untuk pertama kali sejak Maret 2020. (Joey Csunyo on Unsplash)

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) –  Perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru ke Australia akan dilanjutkan mulai Senin (1/11), kata Menteri Pariwisata Australia pada Ahad.

Australia mempersiapkan diri membuka kembali sebagian perbatasan internasionalnya untuk pertama kali sejak Maret 2020.

Warga negara Australia yang telah divaksin dan penduduk tetap yang tinggal di New South Wales, Victoria, dan ibu kota Canberra akan bebas terbang secara internasional mulai Senin tanpa perlu karantina setelah kembali.

Namun, untuk saat ini, hanya wisatawan dari negara tetangga Selandia Baru yang diizinkan masuk ke Australia, asalkan mereka sudah divaksin.

“Dimulainya kembali perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru ke Australia adalah penanda penting dalam perjalanan kami menuju pemulihan,” kata Menteri Pariwisata Dan Tehan dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Ahad (31/10).

Australia menutup perbatasannya pada awal pandemic COVID-19, dengan hanya mengizinkan sejumlah warga negara dan penduduk tetap yang kembali dari luar negeri, mengikuti karantina wajib 14 hari di hotel dengan biaya sendiri.

Lebih dari 80 persen orang berusia 16 tahun ke atas di New South Wales, Victoria, dan Canberra telah divaksinasi sepenuhnya. Ini berarti sekitar 14 juta orang Australia akan bebas pergi dan masuk kembali ke negara itu jika telah divaksin lengkap.

Ada lebih dari 1.200 kasus virus corona baru yang tercatat di seluruh Australia pada Ahad, dengan 1.036 kasus ditemukan di Victoria dan 177 infeksi di New South Wales. Sementara itu, 13 kasus kematian tercatat di hari yang sama.

Sementara wabah Delta membuat Sydney dan Melbourne terkunci selama berbulan-bulan hingga baru-baru ini, kasus COVID-19 Australia tetap jauh lebih rendah daripada banyak negara yang sebanding, dengan lebih dari 170.500 infeksi dan 1.735 kematian secara keseluruhan.

Hampir 77 persen dari total populasi Australia telah divaksinasi lengkap, dan lebih dari 88 persen telah menerima dosis pertama vaksin melawan COVID-19.

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan