Banner

Trump tetapkan tenggat waktu bagi Hamas untuk sepakati 20 poin rencana perdamaian di Gaza

Asap mengepul dari sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza City pada 5 September 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Trump tetapkan tenggat Hamas hingga Ahad (5/10/2025) pukul 18.00 ET untuk menyetujui 20 poin rencana perdamaian di Gaza.

 

Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (3/10) mengatakan Hamas harus menerima 20 poin rencana perdamaian di Gaza paling lambat Ahad (5/10) pukul 18.00 Eastern Time (Senin (6/10) pukul 05.00 WIB), atau “segala NERAKA, yang belum pernah dilihat oleh siapa pun sebelumnya, akan melanda Hamas.”

Dalam unggahannya di Truth Social, Trump mengatakan bahwa Hamas akan diberi “satu kesempatan terakhir,” dan bahwa “negara-negara di Timur Tengah serta wilayah sekitarnya, bersama dengan AS, dengan disertai penandatanganan oleh pihak Israel, telah sepakat untuk mewujudkan PERDAMAIAN di Timur Tengah setelah 3.000 tahun.”

Trump juga mendesak warga Palestina untuk segera meninggalkan daerah-daerah yang sangat berbahaya dan pindah ke wilayah Gaza yang lebih aman. “Semua orang akan dirawat dengan baik oleh mereka yang sedang menunggu untuk membantu.”

Pada Senin (29/9) lalu, pemerintahan Trump mengumumkan proposal berisi 20 poin setelah Trump mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung ke Gedung Putih.

Banner

Rencana tersebut menguraikan kesepakatan gencatan senjata untuk ditukar dengan pemulangan para sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, demiliterisasi Gaza, dan pengawasan internasional atas rekonstruksi serta tata kelola Gaza pascakonflik. Dalam hal ini, Hamas tidak akan disertakan dalam struktur pemerintahan.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata tersebut, Israel akan menghentikan operasi militer dan mundur ke garis yang disepakati. Dalam waktu 72 jam setelah Israel secara terbuka menerima perjanjian tersebut, Hamas harus memulangkan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup, ditambah 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023. Anggota Hamas yang telah dilucuti senjatanya dan berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai akan diberi amnesti, dan mereka yang ingin meninggalkan Gaza akan dapat pergi dengan aman ke negara-negara penerima.

Dalam konferensi pers usai pertemuannya dengan Trump, Netanyahu menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut dan menyebut rencana itu memenuhi tujuan utama Israel, yakni pemulangan para sandera, pelucutan kemampuan militer Hamas, penghapusan kehadiran politik Hamas, serta jaminan demiliterisasi Gaza.

Netanyahu memperingatkan bahwa Israel akan “menuntaskan tugas ini sendiri” jika Hamas menolak rencana itu. Sementara, Trump menjanjikan “dukungan penuh” bagi Israel jika hal tersebut terjadi.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan