Banner

Dua bulan beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung catat tingkat ketepatan waktu nyaris 100 persen

Foto yang diabadikan pada 30 September 2023 ini menunjukkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. (Xinhua/Xu Qin)

Tingkat ketepatan waktu keberangkatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, mencapai 99,9 persen dengan rata-rata keterlambatan pemberangkatan dari stasiun awal hanya 0,1 detik.

 

Jakarta (Xinhua) – Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, mencatatkan tingkat ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan yang tinggi mendekati 100 persen setelah tepat dua bulan beroperasi secara komersial. Jumlah perjalanan yang dilayani dan penumpang yang diangkut juga terus meningkat.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator kereta cepat Whoosh, mencatat total 1.869 perjalanan Whoosh selama tepat dua bulan beroperasi secara komersial hingga 17 Desember 2023, dengan total penumpang yang diangkut sebanyak 881 ribu orang.

Dari ribuan perjalanan kereta cepat Whoosh ini, tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,9 persen dengan rata-rata keterlambatan pemberangkatan dari stasiun awal hanya 0,1 detik saja. Untuk kedatangan, ketepatan waktunya juga diklaim cukup baik sebesar 95 persen dari keseluruhan perjalanan.

“Tingkat ketepatan waktu yang tinggi berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas karena penumpang dapat mengatur jadwal mereka secara efisien, baik untuk pertemuan bisnis, komitmen kerja, atau aktivitas rekreasi,” ujar GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan resminya.

Tingkat ketepatan waktu keberangkatan
Foto yang diabadikan pada 17 November 2023 ini menunjukkan para penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sedang antre di Stasiun Halim di Jakarta. (Xinhua/Xu Qin)

Dia menjelaskan, faktor utama yang menjadikan kereta cepat Whoosh memiliki tingkat ketepatan waktu tinggi adalah karena penggunaan teknologi canggih dan infrastruktur yang memiliki standar tinggi, dengan demikian risiko masalah teknis bisa diminimalisir. Faktor lainnya yakni sumber daya manusia (SDM) atau pekerja yang mengatur pola operasi kereta cepat secara efisien.

Untuk menjamin keamanan, pengelola mengoperasikan kereta konfirmasi setiap harinya, yakni kereta tanpa penumpang sebagai kereta pertama dan terakhir untuk memastikan jalur kereta aman untuk dilintasi. KCIC juga menjalankan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) secara berkala untuk memeriksa jaringan kelistrikan, persinyalan, komunikasi, dan kondisi jalur kereta cepat.

Kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini menghubungkan Jakarta dan Kota Bandung dengan panjang trase 142,3 kilometer dan memiliki kecepatan maksimal 350 Kilometer per jam. Kereta yang diresmikan pada awal Oktober itu merupakan kerja sama antara perusahaan Indonesia dan China sebagai proyek andalan dari kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan