Banner

Tim peneliti China temukan spesies kodok baru

Foto tak bertanggal berikut menunjukkan seekor Leptobrachella verrucosa sp. nov., sebuah spesies katak baru yang ditemukan di Provinsi Guangdong, China selatan. Spesies katak baru tersebut ditemukan oleh tim ilmuwan China di Provinsi Guangdong, China selatan. Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Herpetozoa. (Xinhua/Guangdong Polytechnic of Environmental Protection Engineering)

Spesies kodok baru yang ditemukan di Provinsi Guangdong, China selatan, berukuran kecil dan memiliki permukaan punggung yang kasar dan dilapisi oleh sejumlah tuberkel berbentuk kerucut.

Guangzhou, China (Xinhua) – Tim peneliti China mengonfirmasi penemuan spesies kodok baru di Provinsi Guangdong, China selatan.

Spesies baru Verrucous Leaf Litter Toad itu ditemukan di Cagar Alam Bijiashan Lianshan di Guangdong. Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal akademis internasional Herpetoza.

Spesies kodok baru
Gambar berikut menunjukkan karakteristik morfologi Leptobrachella verrucosa sp. nov., sebuah spesies katak baru yang ditemukan di Provinsi Guangdong, China selatan. Spesies katak baru tersebut ditemukan oleh tim ilmuwan China di Provinsi Guangdong, China selatan. Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Herpetozoa. (Xinhua/Guangdong Polytechnic of Environmental Protection Engineering)

Spesies baru itu menyerupai seekor katak. Kodok ini berukuran kecil dan memiliki permukaan punggung yang kasar dan dilapisi oleh sejumlah tuberkel berbentuk kerucut. Bagian perut spesies itu berwarna putih krem, dengan bintik putih keabu-abuan dan coklat tua yang jelas.

Kodok ini sulit ditemukan mengingat warna dan pola pada tubuh mereka sangat menyerupai lingkungan tempat tinggalnya. Gaya hidupnya mirip dengan katak nokturnal.

Kodok dan katak

Seperti katak, kodok adalah amfibi. Mereka berbeda dari kebanyakan katak karena memiliki kulit kering, kutil, jambul di belakang mata, dan kelenjar parotoid. Kelenjar parotoid menghasilkan sekresi beracun yang membantu mereka mempertahankan diri dari pemangsa. Zat yang disebut bufotoxin ini dapat menyebabkan kematian pada hewan kecil dan reaksi alergi pada manusia.

Kodok memiliki cara lain untuk menghindari dimangsa. Jika warnanya coklat atau hijau, mereka dapat berbaur dengan lingkungannya dan lolos dari deteksi pemangsa. Jika berwarna cerah, mereka memperingatkan predator untuk menjauh dengan racun. Kodok juga menggembungkan tubuhnya agar terlihat lebih besar dan tidak bisa dimakan jika ada pemangsa di dekatnya.

Diproduksi oleh Xinhua Global Service

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan