Jakarta (Indonesia Window) – Para peneliti baru-baru ini menemukan keterkaitan antara tidur pada waktu tertentu dengan risiko lebih rendah terkena penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Selasa (9/11) di jurnal European Society of Cardiology’s European Heart, sebuah tim yang dipimpin oleh University of Exeter Inggris menemukan bahwa tidur antara pukul 20.00 dan 23:00. bermanfaat dibandingkan dengan waktu tidur lebih awal atau lebih lambat.
Penelitian ini melibatkan 88.026 peserta di UK Biobank yang direkrut antara tahun 2006 dan 2010.
Usia rata-rata kelompok tersebut mulai dari 43 hingga 79 tahun adalah 61 tahun, dan 58 persen adalah perempuan.
Peserta mengisi kuesioner demografi, gaya hidup, kesehatan dan fisik, menurut rilis berita European Society of Cardiology.
Studi ini melihat hubungan antara waktu onset (mulai) tidur yang diukur secara objektif dan penyakit kardiovaskular, menggunakan akselerometer yang dikenakan di pergelangan tangan guna mengumpulkan data selama sepekan.
Dengan menggunakan model bahaya proporsional Cox, analisis dasar yang dikontrol usia dan jenis kelamin menemukan bahwa waktu tidur mulai pukul 10.00 malam sampai 10:59 malam dikaitkan dengan insiden terendah penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, model lain yang mengontrol durasi tidur, ketidakteraturan pola tidur, dan menetapkan faktor risiko kardiovaskular seperti kebiasaan merokok dan indeks massa tubuh tidak mengurangi dampak dari hubungan tersebut.
Ada risiko penyakit kardiovaskular 25 persen lebih tinggi dengan onset tidur di tengah malam atau lebih, risiko 12 persen lebih besar antara pukul 11.00 hingga 11.59 malam, dan 24 persen meningkatkan risiko untuk tidur sebelum pukul 10.00 malam dibandingkan dengan onset tidur dari pukul 10.00 hingga 10.59 malam.
Lebih dari 3.170 kasus, atau 3,6 persen, dilaporkan selama periode tindak lanjut rata-rata hampir enam tahun.
Analisis sensitivitas mengungkapkan hubungan waktu tidur dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih kuat pada wanita. Sedangkan, waktu tidur lebih awal dari pukul 10.00 malam berdampak signifikan bagi pria.
“Tubuh memiliki jam internal 24 jam, yang disebut ritme sirkadian, yang membantu mengatur fungsi fisik dan mental,” kata penulis studi David Plans dari University of Exeter dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan penyebab dari penelitian kami, hasilnya menunjukkan bahwa waktu tidur lebih awal atau lebih lambat lebih mungkin mengganggu jam tubuh, dengan konsekuensi buruk bagi kesehatan jantung,” terangnya.
“Sementara temuan tidak menunjukkan kausalitas, waktu tidur telah muncul sebagai faktor risiko jantung potensial, terlepas dari faktor risiko lain dan karakteristik tidur. Jika temuan kami dikonfirmasi dalam penelitian lain, waktu tidur dan higienitas tidur dasar bisa bisa menurunkan risiko penyakit jantung,” tambah Plans.
Sumber: foxnews.com
Laporan: Redaksi