Kunjungan Putin ke Iran adalah kode keras untuk Barat tentang rencana Rusia untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India guna membantu mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas invasi terhadap Ukraina.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu mengatakan Moskow tidak melihat tanda dari Ukraina untuk memenuhi persyaratan dari kesepakatan berdamai di tahap awal yang disepakati kedua pihak pada bulan Maret.
Putin, berbicara kepada wartawan dalam komentar yang disiarkan televisi setelah kunjungan ke Iran, mengatakan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menawarkan untuk menengahi proses berdamai antara Rusia dan Ukraina, yang diserbu pasukan Moskow pada akhir Februari.
Tidak ada tanggapan langsung dari Pemerintah Ukraina atas pernyataan Putin itu hingga dini hari Rabu.
Putin, yang ditanya tentang kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan bahwa Kyiv tidak berpegang pada persyaratan kesepakatan damai awal yang dia katakan telah “secara praktis tercapai” pada Maret, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Hasil akhir tentu saja… tergantung pada kemauan para pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang telah dicapai. Hari ini kita melihat kekuatan di Kyiv tidak memiliki keinginan seperti itu.”
Negosiasi berlangsung pada bulan Maret, dengan kedua belah pihak membuat proposal tetapi tanpa terobosan. Saat itu, Zelenskiy mengatakan hanya hasil konkret dari pembicaraan yang dapat dipercaya.
Pada Selasa (19/7), Putin bertemu pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran guna memperdalam hubungan antara kedua negara yang sama-sama berada di bawah sanksi Barat.
Selama kunjungan ke Iran, Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina, yang sekarang diblokade oleh Rusia.
Rusia siap untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam, tetapi juga ingin pembatasan yang masih ada terhadap ekspor biji-bijian Rusia dihapus, kata Putin dalam siaran TV pemerintah Rossiya, menjawab pertanyaan dari media pada akhir kunjungannya ke Iran.
Pada hari Selasa (19/7) pemimpin Rusia itu mengatakan belum semua masalah pengiriman biji-bijian telah diselesaikan, “tetapi fakta bahwa ada kemajuan sudah bagus.”
Pertemuan dengan Presiden Erdogan adalah pertemuan langsung pertama Putin dengan seorang pemimpin NATO sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
Kunjungan Putin ke Iran adalah kode keras untuk Barat tentang rencana Rusia untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India guna membantu mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas invasi terhadap Ukraina.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi