Teleskop China LAMOST telah menjadi teleskop survei langit pertama di dunia yang melepaskan lebih dari 22 juta spektrum, dan beroperasi untuk mengumpulkan spektrum berkualitas tinggi, koleksi data penting yang membantu para astronom yang berfokus pada komposisi kimia, kepadatan, atmosfer, dan magnetisme benda-benda luar angkasa.
Beijing, China (Xinhua) – Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST) telah menjadi teleskop survei langit pertama di dunia yang melepaskan lebih dari 22 juta spektrum, kata Observatorium Astronomi Nasional di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (National Astronomical Observatories under the Chinese Academy of Sciences/NAOC).
NAOC pada Jumat (31/3) mengungkap kumpulan data LAMOST DR10 untuk pengguna domestik dan mitra asing. Kumpulan data tersebut terdiri dari 22,29 juta lebih spektrum, melebihi jumlah spektrum yang dirilis oleh semua teleskop survei langit internasional lainnya yang digabungkan sebanyak 2,9 kali lipat.
Menurut NAOC, kumpulan data itu merupakan koleksi data spektral yang diperoleh melalui pengamatan LAMOST dari Oktober 2011 hingga Juni 2022, termasuk 11,81 juta spektrum resolusi rendah dan 10,48 juta spektrum resolusi menengah.
LAMOST menjadi teleskop survei langit pertama di dunia yang merilis lebih dari 10 juta spektrum pada 2019. Selama empat tahun terakhir, jumlah spektrum yang diperoleh LAMOST meningkat dua kali lipat, sebut NAOC.
Hingga saat ini, 1.385 pengguna dari 194 lembaga penelitian dan universitas di China, Amerika Serikat, Jerman, Belgia, Denmark, dan negara serta kawasan lain menggunakan data LAMOST untuk penelitian mereka, kata NAOC.
Dikenal sebagai Teleskop Guo Shoujing di China, LAMOST beroperasi untuk mengumpulkan spektrum berkualitas tinggi, koleksi data penting yang membantu para astronom yang berfokus pada komposisi kimia, kepadatan, atmosfer, dan magnetisme benda-benda luar angkasa.
Laporan: Redaksi