Banner

China berupaya komersialkan teknologi 6G sekitar tahun 2030

Orang-orang mengunjungi zona pengalaman imersif berbasis 5G di Museum Kanal Besar China di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 14 Juni 2023. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Teknologi nirkabel 6G akan dikomersialkan di China sekitar tahun 2030 mendatang, dengan standar 6G diperkirakan akan ditetapkan pada 2025.

 

Beijing, China (Xinhua) – China sedang berupaya untuk mengomersialkan 6G, yang merupakan teknologi nirkabel generasi berikutnya setelah 5G, sekitar tahun 2030 mendatang, menurut seorang pejabat dari kelompok promosi 6G di negara itu.

Standar 6G diperkirakan akan ditetapkan pada 2025, kata Wang Zhiqin, pemimpin kelompok promosi 6G China sekaligus deputi direktur Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (China Academy of Information and Communications Technology/CAICT), di lembaga penyiaran milik negara itu China Central Television (CCTV) pada Rabu (6/12).

Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China pada Selasa (5/12) mengumumkan bahwa China telah mengalokasikan spektrum 6GHz untuk sistem 5G dan 6G.

Spektrum 6GHz merupakan satu-satunya sumber daya berkualitas tinggi dengan bandwidth besar di pita frekuensi menengah (mid-band), dengan mempertimbangkan keunggulan cakupan dan kapasitasnya, kata kementerian tersebut, menambahkan bahwa rentang 6GHz sangat sesuai untuk penyebaran sistem 5G atau sistem 6G di masa depan.

Banner

Pada tahap selanjutnya, kementerian tersebut akan memperkuat fondasi penerapan 6G dan memfasilitasi kolaborasi antarsektor untuk mengembangkan ekosistem 6G yang solid, sekaligus mendorong perumusan standar 6G yang terpadu secara global, kata Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Zhang Yunming.

Di bidang teknologi lainnya, sistem superkomputer generasi baru ‘Tianhe Xingyi’ diluncurkan pada Rabu (6/12) untuk meningkatkan kemampuan yang lebih besar di berbagai bidang, mulai dari daya komputasi, penyimpanan, hingga aplikasi.

Pusat Superkomputer Nasional (National Supercomputing Center) di Guangzhou meluncurkan superkomputer tersebut di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan.

Menurut Lu Yutong, direktur pusat tersebut, komputer baru ini mengungguli Tianhe-2, salah satu superkomputer tercepat di dunia, dalam kapasitas seperti komputasi CPU, jaringan, penyimpanan, dan aplikasi.

Operasional Tianhe Xingyi diperkirakan akan memenuhi permintaan komputasi yang meningkat di bidang komputasi kinerja tinggi, pelatihan model besar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan analisis mahadata (big data), menurut pusat itu.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan