Menurut CITIC Securities, pengembangan teknologi kemudi otonomos di China kemungkinan berada di ‘jalur cepat’, dengan total nilai pasarnya mencapai sekitar 3,2 triliun yuan (sekitar 6.967 triliun rupiah) pada 2040 mendatang.
Jakarta (Indonesia Window) – Pengoperasian komersial teknologi kemudi otonomos sedang merambah ke luar area semitertutup dan memasuki jalanan yang lebih terbuka di China berkat inovasi teknologi dan dukungan kebijakan.
Raksasa teknologi China Baidu mulai menawarkan layanan komersial robotaxi di beberapa area di Wuhan dan Chongqing via Apollo Go, platform berbagi tumpangan (ride-hailing) kendaraan otonomos milik perusahaan tersebut.
Mulai bulan ini, mobil-mobil swakemudi penuh tanpa mode kemudi manual dan sejumlah perangkat yang sesuai dapat berkendara di area-area dan ruas jalan yang telah ditentukan di Shenzhen.
Dalam beberapa tahun terakhir, China meluncurkan serangkaian kebijakan untuk mendorong pengembangan dan komersialisasi teknologi swakemudi.
Menurut CITIC Securities, pengembangan robotaxi kemungkinan berada di ‘jalur cepat’, dengan total nilai pasarnya mencapai sekitar 3,2 triliun yuan (sekitar 6.967 triliun rupiah) pada 2040 mendatang.
Potensi pasar yang besar tersebut memikat banyak pemain pasar untuk mengambil sedikit bagian, termasuk perusahaan teknologi, produsen mobil, dan penyedia layanan berbagi tumpangan.
“Di Beijing dan Guangzhou saat ini, kendaraan-kendaraan swakemudi kami telah diuji dan melaju di jalanan secara rutin,” kata Mo Luyi, Wakil Presiden Pony.ai, sebuah perusahaan teknologi swakemudi.
“Di masa mendatang, kami akan terus berinvestasi dalam bidang teknologi, sehingga kendaraan-kendaraan nirawak kami dapat dioperasikan di area yang lebih besar dan situasi yang lebih kompleks untuk mencapai tujuan kemudi otonomos dengan lebih baik,” imbuhnya.
Mo menerangkan bahwa saat ini masyarakat sudah dapat memesan robotaxi yang disediakan perusahaannya di Distrik Nansha di Guangzhou, atau di beberapa area di Beijing, Shanghai, dan Shenzhen, via aplikasi seluler.
“Kami meyakini bahwa teknologi kemudi otonomos akan memberikan nilai lebih bagi masyarakat kita lewat cara yang lebih cepat. Kami akan mencurahkan kekuatan kami untuk pembangunan transportasi atau kota pintar di masa depan,” tuturnya.
*1 yuan = 2.180 rupiah
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi