Jakarta (Indonesia Window) – Mengenakan masker kesehatan di tempat-tempat umum yang ramai merupakan upaya preventif dalam menghadapi epidemi virus corona baru.
Akibatnya, kebutuhan masker kesehatan yang semakin meningkat, dan berdampak pada naiknya harga jual dan langkanya produk tersebut di pasaran.
Guna memastikan semua orang bisa membeli masker kesehatan, sekaligus mencegah penimpunan barang tersebut, Pemerintah Taiwan telah menerapkan Sistem Identitas Asli untuk Pembelian Masker sejak 6 Februari 2020, menurut pernyataan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dengan sistem tersebut, setiap orang yang membeli masker kesehatan di apotek atau klinik di seluruh wilayah Taiwan harus menunjukkan kartu asuransi kesehatan nasional. Pembelian pun dibatasi untuk setiap orang.
Angka terakhir di nomor kartu identitas yang tertera pada kartu asuransi menunjukkan waktu diperbolehkannya seseorang membeli masker.
Misalnya nomor dengan angka terakhir ganjil dapat membeli masker pada Senin, Rabu dan Jumat, sedangkan yang bernomor genap dapat membeli pada Selasa, Kamis dan Sabtu setiap minggunya.
Sementara di hari Ahad semua orang dapat membeli masker karena peraturan nomor ganjil dan genap tidak berlaku.
Saat ini, orang dewasa dapat membeli tiga lembar masker, sedangkan anak-anak dapat membeli lima lembar per pekan di hari tertentu dengan harga normal sebesar 5 dolar NT (sekitar Rp2.000).
Di masa mendatang, jumlah pembelian masker kesehatan per orang per minggu akan ditingkatkan menyusul produksi nasional yang diharapkan meningkat.
Sistem pembelian berdasarkan nomor identitas tersebut menjadikan Taiwan model yang diikuti negara lainnya, seperti Korea Selatan yang menerapkannya pada 9 Maret 2020l
Teknologi informasi
Keberhasilan sistem identitas asli untuk pembelian masker di Taiwan bergantung pada sistem asuransi kesehatan nasional yang komprehensif dan data besar di sistem komputasi Cloud.
Jumlah penjualan masker setiap hari di berbagai tempat dapat dilaporkan secara online melalui internet setiap saat. Dengan demikian pemerintah dapat mengetahui apotek mana saja yang kekurangan atau kelebihan persediaan masker, sehingga bisa segera memperbarui distribusi di setiap lokasi.
Pemerintah Taiwan dan sektor swasta juga telah mengembangkan banyak aplikasi untuk pembelian masker.
Selama masyarakat menggunakan telepon seluler dan terhubung ke jaringan Internet, mereka dapat memeriksa persediaan masker di semua apotek sebelum membeli.
Pemerintah Taiwan saat ini sedang menjajaki peluncuran Sistem Identitas Asli 2.0 untuk Pembelian Masker yang menggunakan analisis data besar yang lebih akurat dalam menghitung distribusi masker di berbagai tempat.
Di masa mendatang, beberapa masker akan dijual melalui Internet guna memfasilitasi para pekerja yang tidak dapat mengambil cuti untuk pergi ke apotek.
Laporan: Redaksi