Jakarta (Indonesia Window) – Dengan luas sekitar 35.980 kilometer persegi, Taiwan ‘hanyalah’ sekitar 0,018 persen dari total wilayah Indonesia seluas 1.904.569 kilometer persegi.
Namun, Taiwan yang punya gedung pencakar langit 101 di ibu kota Taipei tersebut, berada di antara Asia Timur dan Pasifik Barat, menjadikan Pulau Formosa itu memiliki posisi geografis yang sangat strategis.
Selain itu, Taiwan yang dikelilingi oleh Laut China yang berperan sangat penting dalam sektor transportasi, dengan jarak garis lurus terpendek dari China hanya 130 kilometer, merupakan perisai yang melindungi semua pulau bebas kawasan Amerika dan Asia-Pasifik.
Posisi Taiwan yang terletak di Laut China Timur, Samudera Pasifik, dan Laut China Selatan, membuat siapa pun yang melintasi jalur lalu lintas itu harus melewati perairan sekitar Pulau Formosa.
Pada akhirnya, transportasi komersial atau strategis maritim yang penting di kawasan Asia-Pasifik akan selalu berada dalam jangkauan yang dapat dipantau oleh Taiwan.
Di sisi lain, seiring kekuatan ekonomi dan militer China yang semakin kuat, ketergantungannya pada energi juga meningkat pesat.
Sebanyak 85 persen minyak mentah dan gas alam cair China diangkut melalui Laut China Selatan. Karenanya, China harus selalu memastikan keamanan transportasi energi mereka dengan senantiasa mengendalikan wilayah laut tersebut.
Namun, justru di laut yang strategis itu, terletak Taiwan yang secara efektif menguasai sebagian Laut China Selatan.
Sengketa
Sejak tahun 1970-an, sejumlah negara mulai mengklaim pulau-pulau dan berbagai zona di Laut China Selatan, seperti Kepulauan Spratly, yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan zona penangkapan ikan.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam menggugat klaim China atas hampir seluruh Laut China Selatan.
Bukan hanya nilai ekonomi dari kekayaan alam yang membuat Taiwan dan negara-negara Asia Tenggara itu memperebutkan wilayah tersebut selama beberapa dekade, namun juga posisi Laut China Selatan yang sangat bernilai strategis dari segi politik dan militer.
Dari semua negara-negara yang bersengketa dengan China, Taiwan-lah yang memegang peran kunci di Laut China Selatan karena membuat China hingga kini tidak leluasa mengerahkan kekuatan militer di wilayah tersebut.
Belum lagi, ada pengaruh regional Amerika Serikat di kawasan tersebut yang siap mendukung Taiwan demi menghadang gerak militer China.
Diolah kembali dari pernyataan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO)
Laporan: Redaksi